UNIOIL
Bawaslu Header

Mudah Dapatkan Beasiswa Luar Negeri

ILISTRASI: Beasiswa di luar negeri tidak selalu hanya tentang nilai tinggi dan sederet penghargaan. -DOK. FREEPIK-

Tantangan terbesar dalam mendapatkan beasiswa adalah lolos seleksi berkas. Kita harus memahami perspektif asesor, yaitu orang yang menyeleksi beasiswa. Misalnya, dengan 50.000 pendaftar LPDP dan hanya 365 hari dalam setahun, seorang asesor bisa membaca hingga 137 berkas per hari. Mereka harus menilai CV, transkrip, reference letter, dan esai dari masing-masing pendaftar.

Dengan banyaknya berkas yang harus dibaca, 10 detik pertama saat asesor membaca esai kita sangatlah krusial. Jika esai kita menarik dalam waktu 10 detik pertama, mereka akan melanjutkan membacanya. Jika tidak, kemungkinan besar esai kita akan terabaikan.

Banyak orang pintar yang tidak mendapatkan beasiswa karena mereka tidak bisa menunjukkan keunikan mereka dibandingkan kandidat lain. Dunia ini sudah penuh dengan orang pintar, tetapi hanya sedikit yang benar-benar menarik dan unik. Oleh karena itu, tantangan utamanya adalah bagaimana cara menjual diri kita secara menarik dalam esai beasiswa.

 

4. Cari Mentor yang Sudah Berpengalaman

Proses seleksi beasiswa memang terlihat sederhana karena tidak ada aturan baku dalam menulis esai atau wawancara. Namun, justru karena tidak ada aturan pasti, kita sering kali kebingungan mana yang benar dan mana yang tidak. Oleh karena itu, memiliki mentor sangat penting. Mentor yang sudah pernah mendapatkan beasiswa luar negeri bisa membantu kita memahami apa yang baik dan kurang baik dalam persiapan beasiswa. 

Salah satu hal yang berpengaruh penting adalah kesamaan dalam feedback yang diberikan oleh para mentor, meskipun mereka tidak saling mengenal. Hal ini menunjukkan bahwa menulis esai beasiswa yang baik sebenarnya memiliki teknik tertentu yang hanya dapat dikuasai melalui latihan dan bimbingan mentor.

Teknik tersebut sebenarnya cukup sederhana, seperti memastikan paragraf mengalir dengan baik, menghindari penggunaan singkatan, dan aspek teknis lainnya. Meskipun teori-teori tersebut sudah diketahui, penerapannya tetap sulit karena seseorang cenderung melewatkan kesalahan dalam tulisannya sendiri. 

Fenomena ini dikenal sebagai familiarity bias, yaitu ketika seseorang terlalu terbiasa dengan tulisannya sendiri sehingga sulit menyadari kesalahan yang ada. Di sinilah peran mentor sangat penting. Mereka tidak hanya mengajarkan cara menulis yang baik, tetapi juga membantu menemukan kesalahan yang mungkin kita lewatkan. (jpc/c1/rim)

Tag
Share