BPOM Sebut Empat Lokasi Penjual Takjil di Kota Bandarlampung Aman dari Bahan Berbahaya

BANDARLAMPUNG – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Bandarlampung telah melakukan pengawasan terhadap takjil yang dijual di beberapa titik di kota ini, termasuk di pinggir Jalan Dr. Susilo. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa makanan berbuka puasa yang dikonsumsi masyarakat aman dan bebas dari bahan berbahaya.

Kepala Balai Besar POM (BBPOM) Bandarlampung, Ani Fatimah Isfarjanti, mengungkapkan bahwa sejak akhir Februari, pihaknya telah melakukan pengawasan terhadap takjil di empat lokasi, yakni Way Halim, Way Dadi, Lebak Budi, dan Jalan Dr. Susilo. "Dari hasil pemeriksaan, seluruh takjil yang diuji di lokasi tersebut memenuhi syarat keamanan pangan dan bebas dari bahan berbahaya," kata Ani.

Selanjutnya, BPOM akan terus melakukan pemeriksaan di kawasan takjil lainnya di Bandarlampung, termasuk di daerah Kemiling yang juga memiliki banyak penjual takjil. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada konsumen selama bulan Ramadan.

Ani menjelaskan bahwa pengujian yang dilakukan oleh pihaknya meliputi beberapa zat berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan, antara lain Rhodamin B (pewarna sintetis berbahaya), Methanyl Yellow (zat pewarna tekstil yang dilarang untuk makanan), Boraks (zat kimia yang dapat merusak organ tubuh jika dikonsumsi dalam jangka panjang), dan Formalin (pengawet yang sering disalahgunakan dalam makanan).

Selain pengawasan terhadap takjil, BPOM juga melakukan pemeriksaan terhadap produk makanan di sektor retail, termasuk distributor, distribusi modern, dan distribusi tradisional. BPOM telah melakukan pengawasan di 13 tempat, baik di dalam kota maupun luar kota. 

Dari hasil pemeriksaan tersebut, 12 lokasi memenuhi ketentuan, sementara satu lokasi tidak memenuhi ketentuan terkait cara penyimpanan yang mencampur produk kadaluarsa dengan yang masih layak konsumsi.

Pihak BPOM terus memantau dan memastikan agar produk yang beredar dalam kondisi baik dan aman bagi konsumen. (GDS/ABD)