Kerja Sama RI-Vietnam Target Perdagangan 18 Miliar Dolar

Ketum Kadin Anindya Bakrie saat Anindya setelah menghadiri Viet Nam and Indonesia: A Partnership for Progress and Prosperity" di Hotel Raffles, Jakarta, Senin. -FOTO DISWAY-
JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie mengungkapkan hasil pertemuan kerja sama dengan Vietnam. Hasil pertemuan bilateral Indonesia-Vietnam, salah satu yang dibahas adalah target perdagangan sebesar 18 miliar dolar pada tahun 2025 yang akan tercapai dalam waktu dekat ini.
Hal ini diungkap Anindya setelah menghadiri Viet Nam and Indonesia: A Partnership for Progress and Prosperity" di Hotel Raffles, Jakarta, Senin (10/3). "Trade kita itu 16 miliar dollar antara Indonesia dengan Vietnam sudah disepakati sebelumnya ingin mencapai 18 miliar dollar, saya rasa bisa tercapai dalam waktu yang sangat dekat tapi lebih daripada trade atau perdangangan," jelas Anindya.
Menurut Anindya, Vietnam menjadi negara yang baik sebagai pintu masuk pintu pasar Asia, terutama seperti Tiongkok dan negara-negara lainnya. "Karena saya lihat ini Vietnam ini juga bisa menjadi semacam gateway atau pintu ke Asia, ke Tiongkok dan lain-lain," sambungnya.
Ia menjelaskan kedua negara ini, mempunyai komitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan juga investasi, contohnya dibidang agrikultur dan juga perikanan. "Saya lihat benar-benar menarik itu adalah agrikultur dan juga perikanan. Dengan turunannya ya, peternakan," jelasnya.
Tak lupa, dari sisi digitalitasi, Anindya mengungkapkan bahwa dari sisi digitalisasi, kedua negara ini mengembangkan teknologi digital cukup cepat. "Dari sisi elektronik sampai kepada semikonduktor. Karena perlu diingat dengan adanya strategi banyak multinasional Tiongkok plus one atau mencari negara lain selain negara mereka. Vietnam dan Indonesia menjadi suatu destinasi yang bisa menjadi minat banyak investor," jelasnya.
Bukan hanya soal perdagangan, Anindya menjelaskan Indonesia sebaiknya membuat kerja sama yang baik terutama membuat suplai di berbagai bidang energi seperti transisi energi, kendaraan listrik, energi terbarukan. "Jadi bukan hanya berbisnisnya tapi membuat komponennya," jelasnya. Dengan kerja sama dari kedua negara ini, Anindya berharap baik Indonesia dan juga Vietnam dapat kerluar dari berpenghasilan kelas menengah.(disway/nca)