Dosen IIB Darmajaya Angkat Kreativitas dan Kewirausahaan dari Stik Es Krim

BUATA LAMPU HIAS DARI STIK ES KRIM: Empat dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya yang artikel PkM-nya dipublikasikan dalam jurnal nasional terakreditasi SINTA 4.-DOK IBI DARMAJAYA -
BANDARLAMPUNG – Dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya terus berkontribusi dalam pengembangan keterampilan masyarakat. Salah satunya melalui pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang dipublikasikan dalam Jurnal Aksi kepada Masyarakat (AkM) –jurnal nasional terakreditasi SINTA 4.
Pengabdian dosen IIB Darmajaya ini membuktikan bahwa kreativitas dapat lahir dari bahan sederhana. Seperti stik es krim.
Empat dosen IIB Darmajaya yaitu Sri Rahayu, S.E., M.M. dan Viola De Yusa, S.E., M.M. dari Program Studi Manajemen, Riyadini Riyan Utami, S.IP., M.M. dari Program Studi Sistem Informasi, serta Ade Moussadecq, M.Sn. dari Program Studi Desain Komunikasi Visual menulis artikel berjudul Pelatihan Pembuatan Lampu Hias dari Stik Es Krim pada Komunitas Becik Lampung.
BACA JUGA:Siswa Kelas X SMA Al Kautsar Sanlat 3 Hari
Artikel ini mengulas pengalaman mereka dalam berbagi ilmu dan keterampilan kepada komunitas homeschooling yang berpusat di PKBM Piwulang Becik, Salatiga, Jawa Tengah. Komunitas Homeschooling Sahabat Becik Lampung menerapkan sistem pembelajaran daring melalui program setara daring dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Dengan pendekatan ini, interaksi antara anak dan pembimbing tetap terjaga dalam suasana belajar yang santun dan bermartabat. Kemudian melalui kegiatan PkM ini, dosen IIB Darmajaya menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus memberikan keterampilan baru yang berpotensi menjadi peluang usaha bagi peserta.
Pelatihan ini mengajarkan berbagai teknik dalam pembuatan lampu hias dari stik es krim, mulai dari desain, perakitan, hingga tahap finishing agar menghasilkan produk yang berkualitas dan bernilai jual. Ada pun metode yang digunakan mencakup sosialisasi, diskusi, simulasi, serta praktik langsung. Sehingga, peserta tidak hanya memperoleh wawasan baru, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mencoba dan berkreasi sendiri.
Hasilnya, pelatihan ini mendapat apresiasi tinggi dari peserta. Mereka antusias mengikuti setiap sesi, mencoba berbagai desain, dan berhasil menciptakan lampu hias unik buatan tangan mereka sendiri.
Produk-produk ini tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi rumah yang estetik, tetapi juga memiliki potensi bisnis yang menjanjikan. "Kami ingin memberikan lebih dari sekadar keterampilan teknis. Kami ingin membangun rasa percaya diri dan semangat berwirausaha bagi para peserta, terutama dalam memanfaatkan barang-barang sederhana menjadi produk bernilai tinggi," ujar Sri Rahayu melalui rilisnya, Minggu (9/3).
Dengan publikasi dalam Jurnal Aksi Kepada Masyarakat, lanjutnya, kegiatan PkM ini tidak hanya memberikan manfaat bagi peserta pelatihan. Tetapi juga menjadi referensi bagi akademisi dan praktisi yang tertarik dalam pengembangan keterampilan berbasis kreativitas. (rls/gie/rim)