BI Optimistis Inflasi Bulan Ini Turun
KEPALA Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiyono menyatakan Indeks Harga Konsumsi (IHK) gabungan dua kota di Lampung bulan November 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,30 persen (mtm).
Jumlah tersebut lebih tinggi dari rata-rata inflasi bulan November dalam tiga tahun terakhir yang tercatat sebesar 0,52 persen (mtm).
Berdasarkan sumbernya, inflasi pada November 2023 didorong oleh komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
Menurut Budiyono, komoditas tersebut menyumbang inflasi sebanyak 4 sampai 6 kali selama tahun 2023.
Sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi terhadap komoditas tersebut, Bank Indonesia menyampaikan sejumlah rekomendasi.
Di antaranya penegakan implementasi harga eceran tertinggi (HET), perkuat peran BUMD yang beroperasi di bidang pangan untuk komoditas strategis.
Serta optimalisasi peran Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk stabilisasi harga pangan melalui Operasi Pasar dan Gerakan Pasar Murah (GPM).
Lanjut Budiyono, sumber tekanan inflasi utama pada Desember 2023 diperkirakan masih bersumber dari bahan pangan.
“Di tengah konsumsi yang meningkat laju inflasi inti pada akhir tahun 2023 diperkirakan tetap terjaga didukung ekspektasi harga yang cenderung turun,” ucapnya.
“Sumbangan inflasi volatile food pada akhir tahun diperkirakan tetap didominasi oleh beras dan hortikultura,” imbuhnya.
Pihaknya juga memperkirakan bahwa inflasi bahan pangan pada Desember 2023 ini diperkirakan sedikit lebih rendah dibandingkan November 2023.
“Melambatnya inflasi pangan pada Desember terhadap November 2023 didukung beras, hortikultura kecuali cabai merah serta protein hewani,” tuturnya.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan upaya kongkrit pengendalian inflasi dengan melakukan rapat koordinasi upaya pengendalian inflasi bersama dinas teknis terkait dan BUMD yang menghasilkan beberapa kesepakatan dan tindak lanjut.
Di antaranya, PT Wahana Raharja memiliki ketersediaan komoditas cabai yang cukup dengan harga Rp65.000- 70.000-an untuk memasok operasi pasar yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung setiap 3 hari sekali. Namun upaya ini memiliki kendala yakni hanya dapat menyumbang supply cabai sebanyak 40 kg untuk setiap operasi pasar.