UNIOIL
Bawaslu Header

MBG Bisa Dibawa Pulang saat Ramadhan

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana di Istana Kepresidenan Jakarta. -FOTO DISWAY-

JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan pada bulan Ramadan yang akan dimulai pada Maret 2025.

“Ramadan tetap dilaksanakan, jadi kalau sekolah masuk, maka program makan bergizi tetap dilaksanakan. Namun mekanismenya berbeda seperti hari biasa di mana kita akan berikan makan bergizi itu untuk dibawa pulang,” katanya di Istana Kepresidenan Jakarta.

Dadan melanjutkan menu MBG akan tetap bisa dikonsumsi baik di sekolah maupun dibawa pulang ke rumah. Menu MBG nantinya adalah menu makanan yang memenuhi standar gizi tetapi juga bisa bertahan lama. 

“Bentuk makanannya berupa makanan yang tahan lama, seperti susu, telur rebus, kurma, kue kering, mortifikasi, buah, dan lain-lain,” tambahnya.

Menanggapi siswa-siswa non muslim di berbagai daerah yang tidak menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, Dadan menjelaskan mereka nantinya tetap diberi menu makanan tahan lama untuk menghormati siswa yang berpuasa.

"Memang ada usulan kalau yang di daerah non-muslim tetap masak seperti biasa, tapi kan tetap ada yang puasa ya, jadi kita akan samakan," katanya. 

Ia juga menambahkan evaluasi akan tetap dilaksanakan untuk meninjau apakah menu MBG khusus selama bulan puasa layak diberikan kepada mereka yang non-muslim atau perlu diberikan perlakuan khusus.

“Nanti kita akan evaluasi setelah berjalan satu minggu apakah di daerah yang non-muslim sama seperti yang pada umumnya, atau diberikan treatment khusus," tandasnya. 

Saat ini, MBG sudah menjangkau 38 provinsi di seluruh Indonesia, termasuk Papua Tengah dengan penambahan 693 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)

“Sudah lengkap di 38 provinsi ya karena yang Papua Tengah baru berjalan hari ini, dan hari ini sudah bertambah 117 satuan pelayanan pemenuhan  gizi (SPPG) sehingga jumlah totalnya 693 satuan pelayanan pemenuhan gizi di seluruh Indonesia," ujarnya. 

Anggaran untuk MBG saat ini berjumlah Rp71 Triliun dengan target 82,9 juta penerima.

Sebelumnya, Prabowo menyampaikan kepada Dadan bahwa ia berharap program itu dipercepat agar seluruh anak-anak yang telah menunggu dapat segera menerima MBG. 

“Jadi, kalau percepatan dilakukan mulai September, maka kita akan butuh Rp 100 triliun. Kalau nanti ternyata bisa dilakukan mulai Oktober, tambahannya Rp 75 triliun. Tapi kalau dilakukannya November, ya Rp 50 triliun. Pokoknya hitungannya Rp 25 triliun per bulan,” tutur Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.(disway/nca)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan