Penyelundupan 982 Ekor Burung Digagalkan

PENYELUNDUPAN: Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Lampung menggagalkan upaya penyelundupan 982 burung.--FOTO ISTIMEWA
BANDARLAMPUNG - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Lampung menggagalkan upaya penyelundupan 982 ekor burung ilegal yang hendak dikirim dari Pekanbaru, Riau, menuju Bekasi, Jawa Barat.
Burung-burung tersebut ditemukan dalam kondisi memprihatinkan atau tidak layak setelah diangkut oleh dua orang menggunakan mobil boks.
Petugas berhasil mengamankan dua orang berinisial IS (24) dan AH (28). Keduanya merupakan warga Jawa Barat.
Karena mencurigakan, petugas melakukan pemeriksaan terhadap mobil boks melalui Dermaga Eksekutif Bakauheni.
Saat dilakukan pemeriksaan, petugas menemukan 65 keranjang putih yang disembunyikan di bagian sasis mobil.
Setiap keranjang berisi puluhan burung yang sebagian besar ditemukan dalam kondisi tak layak.
Dari total 982 ekor burung tersebut, sekitar 250 ekor di antaranya termasuk dalam kategori satwa yang dilindungi.
Penyelundupan ini menjadi pelanggaran serius terhadap hukum perlindungan satwa liar yang berlaku.
Kasatpel Pelabuhan Bakauheni Akhir Santoso menjelaskan bahwa para pelaku penyelundupan ini akan dikenakan sanksi hukum yang berat.
Para pelaku dikenakan Pasal 88 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan dengan ancaman hukuman penjara maksimal 2 tahun dan denda Rp2 miliar.
Selain itu, pelaku juga akan dikenakan sanksi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun dan pidana denda kategori IV hingga kategori VII. (*)