Ekspor-Impor RI Menurun pada Januari 2025

Ilustrasi ekspor nikel sulfat.--FOTO ISTIMEWA
Adapun secara tahunan semua sektor mengalami peningkatan, kecuali sektor pertambangan. ’’Peningkatan nilai ekspor non-migas secara tahunan terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan yang sebesar 14,02 persen dan memberikan andil sebesar 10,28 persen,” ungkap Amalia.
BPS juga mencatat nilai impor Indonesia sebesar USD18 miliar pada Januari 2025. Angka ini turun 15,18 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yakni Desember 2024.
Amalia mengatakan, impor minyak dan gas atau migas tercatat sebesar USD2,48 miliar atau turun sebesar 24,69 persen.
Sedangkan impor non-migas tercatat senilai USD15,52 miliar yang juga mengalami penurunan sebesar 13,43 persen.
’’Penurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh penurunan nilai impor non-migas yang memberikan andil sebesar 11,34 persen dan juga penurunan nilai impor migas dengan andil penurunan sebesar 3,84 persen,” jelas Amalia.
Adapun secara tahunan, nilai impor juga tercatat turun 2,67 persen bila dibandingkan periode sama tahun lalu. Detailnya, nilai impor migas tahunan turun 7,99 persen, sedangkan impor non-migas turun sebesar 1,76 persen.
Lebih lanjut, Amalia membeberkan pada Januari 2025 seluruh jenis penggunaan barang impor mengalami penurunan baik secara bulanan ataupun secara tahunan.
Impor barang konsumsi turun signifikan sebesar 28,65 persen, sementara bahan baku penolong menyumbang 72,43 persen dari total impor Januari 2025. Sedangkan secara tahunan, barang konsumsi turun 7,16 persen, bahan baku penolong turun 3,15 persen, namun impor barang modal meningkat 1,74 persen.