Bulog Mulai Serap Gabah Petani

METRO - Bulog Subdivre Lampung Tengah mulai menyerap gabah hasil panen para petani di wilayah Kota Metro, Lampung Tengah, dan Lampung Timur. Bulog Lampung sendiri ditargetkan untuk menyerap 37 ribu ton GKP di tahun 2025 ini.

Kepala Bulog Subdivre Lampung Tengah, Tri Novianti mengatakan pihaknya sudah mulai penyerapan beras dan gabah dari petani untuk memenuhi target tersebut. “Kita sudah ditargetkan ya sebanyak 37 ribu ton beras dan gabah dari petani. Kita sudah mulai laksanakan. Harapannya nanti di Bulan April selesai dan sesuai target,” kata dia.

Dikatakannya, untuk mencapai target tersebut, Bulog Lampung Tengah telah melakukan persiapan seperti bekerjasama dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang ada di Lampung Tengah, Metri, dan juga Lampung Timur.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga akan bekerja sama dengan pabrik penggilingan di tiga wilayah tersebut, yang akan dijadikan tempat mengolah gabah pembelian dari petani tersebut. “Ya gabah dari petani itu harus diolah dulu, supaya nanti dapat jadi beras, tapi pabrik pengolahannya kita kan terbatas. Jadi kita kerja sama dengan sejumlah pabrik beras di tiga wilayah,” jelasnya.

Tri menerangkan, saat ini Bulog membeli gabah kering panen (GKP) dari petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram. Lalu, gabah tersebut akan dikirim ke pabrik pengolahan.  “Jadi kita juga nanti mmeberikan ongkos angkut. Kita beli gabahnya Rp 6500 per kg, dan ongkos angkutnya Rp 200 per kg,” ungkapnya.

Ia berharap, penyerapan gabah dari petani yang dilakukan secara maksimal ini bisa memberikan semangat yang lebih bagi petani untuk menjual hasil panennya ke Bulog. “Pemerintah melalui perum Bulog juga dapat menyerap hasil panen untuk pemupukan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) secara maksimal,”pungkasnya.(rur/nca)