Limbah Cair Pabrik Sawit Bernilai Ekonomi Tinggi

Ilustrasi buah sawit.--FOTO ISTIMEWA

 

Karena itu, dengan adanya land application, dapat menguntungkan secara ekonomi dalam penghematan pupuk sekitar Rp57 miliar per tahun per PKS. Nilai ini menunjukkan potensi besar dalam efisiensi biaya produksi melalui pengelolaan limbah cair yang berkelanjutan.

 

Beberapa alternatif dari pemanfaatan LCPKS selain LA dan MC, misalnya dengan pengolahan berbasis alam dengan kombinasi LCPKS dan lalat Black Soldier Fly (BSF) dalam jangka panjang dapat menghasilkan produk bioplastik. Selain itu, diperlukan kajian lebih lanjut mengenai Palm Acid Oil (PAO), salah satu produk turunan LCPKS yang memiliki berbagai manfaat.

 

Hanya, saat ini terdapat berbagai kelemahan dalam penanganan LCPKS dari aspek teknis. Di antaranya, masih kurangnya pemahaman tentang multi-manfaat LCPKS padahal LCPKS memiliki potensi manfaat agronomis, ekonomi, dan lingkungan yang besar. Selain itu, pembangunan kolam IPAL masih banyak ditemukan bersifat tidak permanen (tidak menggunakan konstruksi beton) sehingga dikhawatirkan akan terjadinya kebocoran.

 

"Patut diduga masih terdapat beberapa perusahaan yang kurang disiplin dalam pelaksanaan aplikasi LCPKS di lapangan sehingga terindikasi adanya kebocoran/limpasan LCPKS yang menyebabkan pencemaran lingkungan," ungkapnya.

 

Prof. Yanto juga menyebut minimnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengawasan industri sawit. "Investasi terhadap teknologi pengelolaan LCPKS tergolong mahal sehingga diperlukan adanya sistem insentif yang berkelanjutan agar pengelolaan LCPKS dapat optimal," ungkapnya. (jpc/c1)

 

Tag
Share