UNIOIL
Bawaslu Header

Konsumsi dan Investasi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 2025

Radar Lampung Baca Koran--

 

Bank Indonesia (BI) diharapkan akan memainkan peran strategis dalam menjaga keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan. Josua menilai bahwa kebijakan moneter yang lebih longgar, termasuk penurunan suku bunga, dapat mendukung ekspansi konsumsi dan investasi. Selain itu, pembatalan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk beberapa barang dan jasa menjadi stimulus tambahan bagi daya beli masyarakat.

 

Namun, di sektor perdagangan eksternal, ekspor neto diperkirakan akan menghadapi tantangan besar. Josua menyoroti perlambatan ekonomi Tiongkok dan kebijakan proteksionisme yang semakin ketat di bawah kepemimpinan Presiden AS Donald Trump.

 

’’Risiko perang dagang AS-Tiongkok masih tinggi. Kebijakan proteksionisme ini dapat memicu ‘Perang Dagang 2.0’ dan berdampak pada ekspor Indonesia,” katanya.

 

Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami tekanan pada perdagangan Rabu (6/2). IHSG ditutup melemah 148,69 poin atau turun 2,12 persen ke level 6.875,536, dengan saham emiten perbankan menjadi sektor yang paling terdampak.

 

Analis pasar modal Hans Kwee menjelaskan bahwa sentimen negatif di pasar saham dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran akan perang dagang antara AS dan mitra dagangnya.

 

’’Presiden Trump memang menunda kenaikan tarif bea 25 persen untuk Kanada dan Meksiko, tetapi tarif 10 persen terhadap barang-barang impor dari Tiongkok tetap berlanjut. Ini menjadi risiko besar bagi negara-negara dengan hubungan perdagangan yang erat dengan Tiongkok, termasuk Indonesia,” katanya.

 

Selain itu, laporan keuangan sejumlah korporasi Indonesia juga tidak terlalu menggembirakan. Menurut Hans, sektor perbankan menjadi salah satu yang paling terdampak akibat tingginya suku bunga dan penurunan daya beli kelas menengah.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan