UNIOIL
Bawaslu Header

Kecelakaan Maut di Tol Ciawi: 8 Tewas dan 11 Terluka, 6 Korban Masih Dirawat di RSUD Ciawi

Petugas membuka Posko DVI di RSUD Ciawi untuk identifikasi korban kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi, Bogor. -FOTO IST/DISWAY -

BOGOR - Saat ini, enam korban kecelakaan yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat (Jabar), masih dirawat di RSUD Ciawi. 

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast mengungkapkan bahwa tiga korban mengalami luka berat, sementara tiga lainnya mengalami luka sedang.

’’Korban luka berat yang dirawat adalah Dhany Nursyamsu Adiputra (45), Ryuji Aditama (3,5 tahun), dan Bendi Wijaya (30). Sementara tiga korban luka sedang adalah Sukanta (53), Wahyudin (60), dan Yosep (41),” katanya kepada disway.id, Rabu (5/2).

Berdasarkan keterangan sebelumnya, Posko Disaster Victim Identification (DVI) telah dibuka di RSUD Ciawi pasca kecelakaan maut yang terjadi pada Selasa malam, 3 Februari 2025.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan bahwa posko DVI bertujuan untuk memfasilitasi proses identifikasi korban. Lokasi posko berada di depan Kamar Jenazah RSUD Ciawi.

“Posko ini dibuka untuk proses ante mortem guna mempermudah identifikasi korban. Selain itu, RSUD Ciawi juga membuka call center untuk memudahkan masyarakat yang ingin mencari informasi tentang keluarga yang menjadi korban,” jelas Trunoyudo.

RSUD Ciawi telah membuka call center dengan nomor 081111113622 untuk memberikan informasi kepada keluarga korban yang ingin mengetahui perkembangan kondisi korban kecelakaan.

Saat ini, lima orang yang mengalami luka-luka telah diperbolehkan pulang, sementara enam korban lainnya, yang terdiri dari tiga korban luka berat dan tiga korban luka sedang, masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Sementara itu, 8 korban yang meninggal dunia masih berada di Ruang Jenazah RSUD Ciawi untuk proses identifikasi lebih lanjut oleh Tim Dokkes Polda Jabar dan Tim Inafis.

Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, menduga ada tiga faktor penyebab kecelakaan maut tersebut. 

Menurutnya, kecelakaan ini kemungkinan dipengaruhi oleh masalah terkait kelaikan truk galon, di antaranya tidak berfungsinya jembatan timbang truk dan dugaan rem blong pada truk.

“Penyebab pertama adalah soal rem check terhadap kelaikan kendaraan oleh Kementerian Perhubungan. Jika jembatan timbang tidak berfungsi, bisa jadi itu faktor penyebabnya,” ungkap Lasarus. Selain itu, ia menduga truk tersebut mungkin mengalami kelebihan muatan atau overloading.

“Rem yang blong bisa jadi disebabkan oleh muatan yang melebihi kapasitas truk, dan kita masih menunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian,” tambah Lasarus.

Sebelumnya, kecelakaan maut ini melibatkan truk galon yang diduga mengalami rem blong saat hendak masuk ke Gerbang Tol Ciawi 2 pada Selasa, 4 Februari 2025, sekitar pukul 23.35 WIB. Kecelakaan ini menyebabkan delapan orang meninggal dunia di tempat dan 11 lainnya terluka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan