Unila Siapkan 10.000-an Kuota SNPMB TA 2025/2026

LAUNCHING PMB: Unila menggelar sosialisasi dan launching PMB Tahun Akademik 2025/2026 di GSG Unila, Selasa (4/2).-FOTO ANGGI RHAISA -
Prof. Suripto berharap melalui sosialisasi ini dapat menjadi ajang bagi sekolah dan Unila saling bersilaturahmi dan berbagi informasi tentang PMB di Unila ''Pada akhirnya meningkatkan jumlah peminat maupun siswa-siswi dari sekolah melanjutkan studi ke Unila untuk menghasilkan SDM Provinsi Lampung yang unggul," harapnya.
Wakil Ketua PMB Unila Prof. Dr. Abdurrahman, M.Si. menambahkan, PMB Unila TA 2025/2026 terdapat prodi baru. ''Prodi S-1 Gizi Fakultas Kedokteran Unila dibuka jalur SNBT dan Mandiri. ''S-1 Gizi merupakan prodi baru di Unila. Insya Allah, Unila sudah bisa PMB Tahun Akademik 2025/2026 pada jalur SNBT dan Mandiri," katanya.
Prof. Abdurrahman menyatakan, Unila yang telah berkembang pesat menjadi perguruan tinggi yang berkontribusi besar bagi pembangunan, khususnya di Provinsi Lampung. ''Saat ini Unila telah berkembang dan memiliki 8 fakultas dengan berbagai disiplin ilmu dengan status Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU).
Dengan status tersebut, kata Prof. Abdurrahman, Unila dapat melakukan pengelolaan secara otonom dan lebih kreatif dalam melanjutkan upaya menjadikan Unil sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di tanah air.
Prof. Abdurrahman menyampaikan, PMB Unila TA 2025/2026 melalui 3 jalur penerimaan. ''Kuota jalur SNBP 28,68 persen. Jalur ini, biaya seleksi ditanggung oleh pemerintah. Proses SNBP menggunakan dua komponen nilai. Komponen pertama adalah nilai rata-rata rapor semua mata pelajaran. Komponen ini mencakup seluruh mata pelajaran, baik berdasarkan Kurikulum Merdeka maupun Kurikulum 2013. Kecuali mata pelajaran muatan lokal. Komponen kedua diambil dari nilai dua mata pelajaran pendukung ditambah prestasi yang diperoleh selama belajar di SMA/MA/SMK dengan portofolio. Terutama untuk program studi seni dan olahraga. Mata pelajaran pendukung tersebut telah ditetapkan melalui Keputusan Mendikbudristek No. 345/M/2022," jelasnya.
Jalur SNBT, kata Prof. Abdurrahman, kuota 52,91 persen dengan kriteria berdasarkan hasil UTBK dan kriteria lain (ditetapkan bersama oleh PTN). ''Pelaksanaan tes menggunakan komputer dengan biaya seleksi ditanggung oleh peserta dan subsidi pemerintah," ujarnya
Kemudian kuota jalur Mandiri, kata Prof. Abdurrahman, 18,41 persen. ''Pada jalur ini, pemerintah mengatur agar seleksi diselenggarakan secara lebih transparan yang diwujudkan dalam penyampaian informasi yang menyeluruh dan mengajak masyarakat untuk ikut terlibat dalam proses pengawasan. Ini agar seleksi secara mandiri dapat terlaksana secara transparan dan akuntabel," ungkapnya