Kurang Tidur Bisa Picu Diabetes dan Hipertensi, Begini Penjelasannya

Penting untuk menjaga kualitas tidur agar terhindar dari risiko diabetes dan hipertensi. Simak penjelasannya di sini!--

Tidur yang kurang dapat mengganggu hormon pengatur rasa lapar, yaitu ghrelin dan leptin. Peningkatan ghrelin dan penurunan leptin mendorong makan berlebihan, terutama makanan tinggi gula dan karbohidrat, yang meningkatkan risiko diabetes.

 

3. Peradangan

Kurang tidur kronis memicu peradangan dalam tubuh, yang dapat merusak sel pankreas yang memproduksi insulin, mengganggu pengaturan kadar gula darah.

4. Gangguan Metabolisme Glukosa

Kurang tidur menyebabkan gangguan dalam metabolisme glukosa, menurunkan toleransi tubuh terhadap gula dan meningkatkan kadar gula darah. Individu yang tidur kurang dari 6 jam per malam berisiko lebih tinggi mengalami diabetes tipe 2.

Kurang Tidur dan Risiko Hipertensi

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Kurang tidur berperan dalam perkembangan hipertensi melalui beberapa mekanisme:

1. Aktivasi Sistem Saraf Simpatik

Kurang tidur mengaktifkan sistem saraf simpatik yang meningkatkan denyut jantung dan penyempitan pembuluh darah, berujung pada peningkatan tekanan darah.

2. Stres dan Kortisol

Tidur yang tidak cukup meningkatkan kadar kortisol, hormon stres, yang berhubungan dengan peningkatan tekanan darah. Kortisol juga mengganggu keseimbangan garam dan air dalam tubuh, yang memengaruhi regulasi tekanan darah.

3. Gangguan Ritme Sirkadian

Kurang tidur mengganggu ritme sirkadian tubuh yang mengatur berbagai fungsi fisiologis, termasuk tekanan darah. Gangguan ini berpotensi meningkatkan tekanan darah pada malam hari.

4. Peradangan dan Kerusakan Pembuluh Darah

Tag
Share