Distraksi Digital: Ilusi Produktivitas
Ilusi Produktivitas. - FOTO MAULANA PAMUJI GUSTI-HARIAN DISWAY-
Namun, ini bukan hanya tentang platform itu sendiri. Distraksi digital adalah desain, bukan kecelakaan. Algoritma dirancang untuk memanfaatkan kelemahan manusia dalam mengelola perhatian.
Pengguna internet dan aplikasi-aplikasi digital, tanpa kecuali, tidak kebal dari fenomena tersebut. Jika generasi Z dan Alpha adalah diatributasi sebagai ”digital natives”, milenial adalah ”generasi peralihan” yang terjebak di antara dua dunia: pradigital dan digital.
Meski memiliki kenangan tentang dunia tanpa internet, mereka kini menjadi kelompok paling rentan terhadap multitasking digital.
E-mail yang berdenting setiap menit, rapat virtual yang terus menunggu, dan tekanan untuk ”selalu tersedia” menciptakan lingkungan kerja yang penuh tekanan dan kurang produktif.
Generasi sebelumnya, termasuk generasi X dan baby boomers, juga tidak sepenuhnya kebal. Kecenderungan mereka untuk beralih ke media sosial sebagai bentuk hiburan atau pelarian sering kali membuat mereka kehilangan waktu tanpa disadari.
Fenomena itu menunjukkan bahwa distraksi digital bukan hanya masalah anak muda, melainkan juga tantangan lintas generasi yang membutuhkan perhatian serius.
DAMPAK DISTRAKSI DIGITAL PADA PRODUKTIVITAS
Distraksi digital memiliki dampak yang nyata dan merusak pada produktivitas. Data American Psychological Association (2021) menunjukkan bahwa pekerja yang sering terganggu notifikasi digital melaporkan penurunan efisiensi hingga 40 persen.
Selain itu, distraksi tersebut menyebabkan kelelahan mental, penurunan kualitas kerja, dan berkurangnya kepuasan hidup.
Dalam dunia pendidikan, dampaknya bahkan lebih mencemaskan. Generasi muda yang terdistraksi media sosial sering kali sulit menyelesaikan tugas yang memerlukan pemikiran mendalam.
Penelitian oleh Bachtiar et al. (2024) mencatat bahwa 60 persen mahasiswa melaporkan kesulitan untuk mempertahankan konsentrasi selama lebih dari 20 menit ketika bekerja di depan layar.
MENGEMBALIKAN FOKUS DI ERA DIGITAL
Distraksi digital adalah tantangan yang membutuhkan solusi lintas generasi. Individu, organisasi, dan institusi pendidikan harus bekerja sama untuk mengatasi dampak buruknya. Ada beberapa langkah yang dapat diambil.
Pertama, manajemen waktu dan digital hygiene. Teknik seperti time blocking dapat membantu individu mengatur waktu mereka dengan lebih efektif, sementara kebiasaan sehat seperti mematikan notifikasi yang tidak relevan dapat mengurangi distraksi.
Kedua, pendidikan literasi digital. Institusi pendidikan harus mengajarkan siswa cara menggunakan teknologi dengan bijak, termasuk membedakan informasi yang relevan dari yang tidak.