Jaga Performa Burung Tetap Prima di Musim Hujan
![](https://radarlampung.bacakoran.co/upload/caea29cf70df90e67eb16edb5deafc3d.jpg)
PETARUNG: Salah seekor murai batu milik Istono yang sering menang dalam lomba burung berkicau.--FOTO ANDRI TEGUH PRYANTORO/JAWA POS
SEBAGIAN masyarakat Indonesia hobi memelihara burung. Selain untuk menikmati keindahannya, juga menikmati kicauannya. Burung yang dipelihara biasanya diikutsertakan dalam kontes-kontes atau lomba.
Saat ini musim hujan, tentunya perawatan burung gacoan tidak optimal. Kurangnya terik matahari menghambat penjemuran burung. Harus ada perawatan ekstra supaya performa burung tidak menurun.
Burung gacoan lomba, seperti murai batu, cucak ijo, cendet, atau kenari, memang sebaiknya mendapat asupan sinar matahari yang cukup dan rutin. Beberapa alasannya, penjemuran bisa menghangatkan tubuh dan memperlancar metabolisme tubuh burung. Penjemuran juga memberikan stimulasi mental bagi burung karena bisa melihat lingkungan sekitar dalam kondisi hangat.
Selain itu, vitamin D pada sinar matahari membantu tubuh burung memproduksi vitamin untuk kesehatan tulang. Penjemuran juga bagus untuk kesehatan bulu burung. Termasuk menjaga kebugaran tubuh.
Pada musim hujan dengan curah hujan tinggi, matahari kadang enggan menunjukkan sinarnya hingga berhari-hari. Terlebih saat pagi. Burung-burung berkicau yang biasanya mendapat terpaan kehangatan sinar mentari bisa ngedrop lantaran tubuhnya kedinginan.
’’Penjemuran lebih baik dilakukan setelah burung dimandikan. Namun, pada musim hujan jangan memaksakan memandikan burung. Burung bisa kedinginan dan ngedrop,’’ kata Istono (65), kicau mania asal Taman, Sidoarjo.