Kerusuhan di Kabupaten Bima Diduga Dipicu Kasus Pelecehan Seksual
KERUSUHAN: Kerusuhan terjadi di Kabupaten Bima, NTB, setelah adanya kasus pelecehan seksual terhadap warga Desa Nisa. -FOTO DISWAY -
JAKARTA – Kerusuhan terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Rabu (15/1). Kerusuhan diduga dipicu kasus pelecehan seksual terhadap warga Desa Nisa, Kecamatan Woho, Kabupaten Bima, berinisial FA (20).
Menurut Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setda Bima Suryadin, pelecehan seksual diduga dilakukan oleh warga Sumba yang tinggal di Pasar Rata Tente terhadap FA.
Peristiwa tersebut terjadi ketika FA bersama ibunya pergi ke Pasar Rata Tente untuk berbelanja.
Saat berada di kerumunan, FA mendapat perlakuan tak senonoh dari pria asal Sumba.
Pria tersebut muncul dari belakang dan meraba bagian dada tubuh korban. Korban kemudian berusaha melawan, namun pelaku berhasil melarikan diri.
“Pelecehan seksual diduga dilakukan warga Sumba yang tinggal di Pasar Tente terhadap FA,” kata dia.
Korban kemudian berusha melawan, namu pelau bersikeras sehingga korban berteriak meminta tolong.
Mendegar teriakan itu, pelaku segera melarikan diri ke area perswahan di Desa Tente, Kecamatan Woha.
Usai mengalami pelecehan, korban kemudian menceritakan kejadian tersebut kepada keluarga.Mengetahui FA dilecehkan, keluarga korban segera mencari pelaku ke Pasar Tente.
Setibanya di sana, keluarga korban mendapat perlawanan dari sejumlah pemuda asal Sumba
Warga yang tersulut emosi kemudian melampiaskan kemarahannya dengan membakar enam unit sepeda motor yang terpakir di lokasi.
Tak hanya itu, satu kios milik warga Sumba juga menjadi sasaran.
Ratusan Warga Sumba Dievakuasi
Kapolsek Woha, AKP Sudirman mengklaim situasi di lokasi kini telah kondusif.