Usai Kukuhkan Prof. Rudy, Unila Gelari Arinal Doktor Honoris Causa
ORASI ILMIAH: Prof. Rudy, S.H., LL.M., LL.D. pada pengukuhannya sebagai guru besar ke-111 Unila di GSG kampus setempat, Rabu (25/10).-FOTO RIMADANI EKA MARETA/RADAR LAMPUNG -
BANDARLAMPUNG – Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M., ASEAN Eng. resmi mengukuhkan Prof. Rudy, S.H., LL.M., LL.D. sebagai guru besar ke-111 Unila di gedung serbaguna kampus setempat, Rabu (25/10). Sehingga kini, Unila memiliki total 117 guru besar. Ini termasuk dengan enam guru besar yang pengukuhannya segera menyusul.
’’Alhamdulillah, Unila kembali menambah guru besar. Pak Rudy yang dikukuhkan ke-111, masih ada 6 lagi yang belum dikukuhkan," kata Prof. Lusi – sapaan akrab Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani– pada sambutan pengukuhan Prof. Rudy tersebut.
Dia berharap Prof. Rudy sebagai guru besar termuda bisa terus memanfaatkan ilmunya baik kepada kampus maupun mahasiswa. Prof. Lusi juga mendorong semua dosen untuk segera menyusul mendapatkan gelar guru besar. ’’Kita mendorong dosen lainnya juga untuk segera menyusul mendapatkan gelar serupa," katanya.
Kemudian usai mengukuhkan Prof. Rudy yang juga Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan, Unila juga pada Kamis (26/10) memberikan gelar Doktor Honoris Causa (H.C.) kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di gedung serbaguna kampus setempat. Wakil Rektor Bidang Akademik Unila Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, M.T. mengatakan Doktor H.C. yang diberikan kepada Gubernur Arinal ini di bidang ilmu perekonomian.
Pemberian gelar doktor ini, menurutnya, merupakan inisiatif Unila karena program Kartu Petani Berjaya (KPB) Gubernur Arinal merupakan inisiatif dan program orisinal. ’’Gubernur Lampung Pak Arinal Djunaidi dinilai menemukan dan menciptakan pembangunan Lampung yang baik saat ini dengan KPB,” terangnya pada konferensi pers di ruang sidang lantai 2 Rektorat Unila, Rabu (25/10).
Hal ini juga, tandasnya, merupakan kali pertama Unila memberikan gelar Doktor H.C. ’’Karena sesuai dengan ketentuan yang ada diperbolehkan dan sudah mendapatkan persetujuan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Unila kali pertama memberikan gelar Doktor Honoris Causa kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi," katanya.
Ditambahkan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan TIK Unila Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A. bahwa pemberian gelar Doktor Honoris Causa ini memang fokus pada orizinalitas dan inovasi program Gubernur Arinal. ’’Kita melihat KPB ini inovasi yang dari berbagai ujian implementasi KPB sudah lolos, bahkan masih sustainable. Karenanya, kita berdoa ini berlanjut dalam memberikan dampak bagi kemakmuran rakyat Lampung," katanya.
Kartu Petani Berjaya sendiri, menurut dia, memberikan nilai signifikan pada angka KUR di Lampung. Di mana tadinya nilai KUR sebesar Rp7,4 triliun menjadi Rp10,9 triliun.
’’Ini impact full sekali inovasi ini. Bahkan setelah kami mendapatkan informasi ini akan direplikasi di daerah lain. Pasti ada versi yang mirip, maka kami berikan penguatan sehingga betul-betul petani yang ada bisa mengambil manfaatnya," ujar dia.
Kedua, petani ini masuk dalam platform digital. Di mana yang sebelumnya petani itu edukasinya kurang, tetapi dengan adanya transformasi dengan teknologi digital, petani terbiasa masuk wirausaha yang lompat. ’’Tentu kita harap efisiensi, mulai pasar, supplier, dan lainnya bisa lebih mudah. Unila melihat dampaknya ini,” tuturnya.
Kemudian peluang untuk pengembangannya juga besar. Selain antar subsektor, sektor pendidikan, perbankan, juga tumbuh bahkan menumbuhkan sektor lainnya yang ada di KPB.
’’Seperti marketplace tapi punya nilai lebihnya karena sudah mengelola sektor itu. Kita berharap tidak berhenti dan saling mengoreksi antar petani. Peluang konektivitas perekonomian juga ada karena terhubung dengan internship,” pungkasnya. (rma/c1/rim)