PTN BH Dapat Dana Tambahan Rp1,9 T
BANDARLAMPUNG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) menambahkan anggaran untuk perguruan tinggi negeri badan hukum (PTN BH). Anggaran tambahan yang digelontorkan mencapai Rp1,9 triliun melalui program revitalisasi PTN BH.
Plt. Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Prof. Nizam, M.Sc., D.I.C., Ph.D. mengatakan program revitalisasi PTN BH adalah upaya mengakselerasi transformasi pendidikan tinggi melalui peningkatan kualitas lulusan, dosen, kurikulum, dan pembelajaran yang diukur melalui delapan indikator kinerja utama (IKU).
’’Anggaran ini diberikan kepada 21 PTN BH melalui dua skema. Yakni program Revitalisasi PTN bagi 16 PTN -BH dan Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi bagi 5 PTN-BH yang masuk Top 500 Universitas Berkelas Dunia,” katanya.
Selain itu, kata Prof. Nizam, penambahan anggaran ini menjadi komitmen pemerintah dalam berinvestasi pada pendidikan tinggi untuk membangun daya saing bangsa. Di mana, penambahan investasi sangat penting untuk memperkuat kemandirian PTN BH.
’’Mudah-mudahan anggaran ini dikelola secara efektif dan efisien. Saya harap Bapak/Ibu Rektor dapat menjalankan programnya dengan baik dan dapat meningkatkan produktivitas PTN BH yang telah disepakati melalui IKU,” tegasnya.
Sekretaris Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek Tjitjik Srie Tjahjandarie meminta para rektor dan wakilnya mengoptimalkan anggaran ini sebaik-baiknya. ’’Teknis pencairan anggaran akan dimulai dengan penyaluran 80% pada tahap awal yang harus dioptimalkan dengan baik oleh penerima anggaran. Sedangkan sisa 20% akan dicairkan setelah melalui evaluasi dan pemantauan secara berkala dari Ditjen Diktiristek,” ungkapnya.
Diketahui ada lima PTN BH yang mendapatkan pendanaan sebagai pusat unggulan riset. Yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Airlangga. Kelimanya diberi mandat untuk mengembangkan riset-riset di bidang perubahan iklim yang dikemas dalam lima tema. Yakni pangan, energi, kesehatan, konservasi, dan bencana alam. (mel/c1/ful)