Pekan Depan, Pedagang Hamparan Pasar Pasir Gintung Ditertibkan
Pedagang hamparan Pasar Pasir Gintung tetap tidak bersedia pindah meski telah didesak oleh pemerintah setempat.-FOTO MELIDA ROHLITA/RADAR LAMPUNG -
BANDARLAMPUNG - Pedagang hamparan Pasar Pasir Gintung, Bandarlampung, tetap tidak bersedia pindah meski telah didesak oleh pemerintah setempat. Tak ayal, muncul situasi yang semakin tidak elok pasca peresmian pembangunan Pasar Pasir Gintung oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu akibat banyaknya pedagang tidak ingin pindah ke tempat yang baru.
Aksi penolakan salah satunya dilakukan oleh Aan (37), yang mengaku sangat keberatan dengan rencana penindakan tersebut. Dia berdalih hanya ingin mengais rezeki yang dirasa sulit didapat jika pindah ke gedung Pasar Pasir Gintung tersebut. ’’Sudah tahu (penindakan, Red), tetapi gimana. Kita pernah pindah ke sana, tetapi sepi. Kita enggak ada penghasilan kalau enggak ada yang beli ke dalam,” ujarnya, Jumat (27/12).
Selain itu, lanjut dia, jumlah pembeli berkurang lantaran semakin banyaknya pedagang hamparan yang datang dari wilayah yang berbeda. ’’Ditambah lagi yang dagang di pinggiran gini tambah banyak. Jadi mereka belum masuk dijegal gitu aja sama yang di depan. Jadi kalau dipaksa juga kita enggak mau,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Bandarlampung Wilson Faisol menyebut tindakan tegas dengan menertibkan para pedagang sangat serius dilakukan oleh pihaknya. ’’Iya, minggu depan kita lakukan (penertiban, Red),” katanya.
BACA JUGA:PNBP Sektor Minerba Terus Meningkat
Terkait keberatan pedagang hamparan, dia menyebut itu hak mereka. Namun, pihaknya tetap melakukan penertiban sesuai aturan, dibantu pihak Satpol PP, Dishub, dan lainnya. ’’Yang menertibkan nanti bukan Dinas Perdagangan saja, tetapi melibatkan semua pihak,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnyaa, kondisi Pasar Pasir Gintung setelah para pedagang direlokasi ke tempat baru terpantau sepi. Banyak ruko kosong yang tidak terisi oleh sebagian pedagang.
Kondisi pasar yang sepi telah dirasakan oleh para pedagang sejak terealisasikannya bangunan baru.
Pedagang cabai, Sumarni, turut mengeluhkan kondisi pasar yang sepi. Ia mengatakan pemindahan ini menyebabkan penurunan jumlah pembeli.
BACA JUGA:Jasa Marga Kembali Terapkan Diskon Tarif Tol 10 Persen
Menurutnya, penyebab utamanya adalah banyak pedagang yang masih memilih berjualan di lokasi lama, meskipun telah diinstruksikan untuk pindah ke tempat baru.
Tambahnya, pasar yang baru ini bertingkat hingga dua lantai. Bukan hanya sepi, tetapi juga sulit bagi para pedagang untuk mengangkut barang dagangan ke atas.
Berjalan kaki saja sudah melelahkan, apalagi jika harus membawa barang dagangan yang berat seperti karung besar, butuh tenaga ekstra.
Meski pemerintah telah menurunkan petugas Satpol PP untuk menertibkan pedagang, namun sebagian besar dari mereka tetap kembali berjualan di lokasi lama setelah petugas pergi.