Kini Terpuruk, Ada Apa Dengan Manchester City?
--
JAKARTA – Pep Guardiola saat ini sedang berada di tengah tantangan terbesar dalam kariernya sebagai pelatih.
Dalam 12 pertandingan terakhir, klub yang ditanganinya Manchester City mengalami sembilan kali kekalahan. Jumlah yang sama dengan yang mereka rasakan dalam 106 pertandingan sebelumnya.
Setelah memulai musim dengan baik dan tak terkalahkan di puncak Premier League, kini The Citizen julukan Manchester City terpuruk pada peringkat ketujuh klasemen Liga Premier Inggris, tertinggal 12 poin dari Liverpool yang memimpin klasemen sementara Liga Premier Inggris.
Krisis tersebut membuat banyak orang terkejut dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dengan Manchester City, serta apakah Pep Guardiola bisa membalikkan keadaan tersebut.
Dalam upayanya memahami situasi ini, Pep Guardiola sudah berbicara dengan banyak orang di sekitarnya.
“Dia selalu meragukan dirinya sendiri,” ungkap sumber dekat Guardiola dilansir dari BBC.
Kendati sudah meraih banyak kesuksesan, pelatih asal Spanyol ini tetap merasa ragu dan butuh dukungan dari orang-orang terdekatnya untuk mengatasi ketidakpastian itu.
Salah satu penyebab utama kemerosotan penampilannya tim adalah absennya Rodri, gelandang kunci yang cedera.
Tanpa kehadiran Rodri, struktur permainan City jadi terganggu, dan banyak pemain internasional melakukan kesalahan yang tidak biasa dalam setiap pertandingan.
Ini semua membuat kepercayaan diri di lapangan menurun dan keputusan yang diambil jadi salah. Guardiola juga mulai mengubah pendekatannya.
Dia memberi lebih banyak waktu istirahat kepada pemainnya supaya bisa mereset pikiran.
Meskipun City sedang dalam masa sulit, Guardiola berkomitmen untuk memperbaiki tim dan mengembalikan intensitas yang jadi ciri khas mereka.
Sementara itu, Manchester City sudah memikirkan rencana jangka panjang. Guardiola berniat menggunakan dua tahun ke depan untuk membangun ulang tim, dengan kemungkinan mengganti lima atau enam pemain inti.
Dengan semua tantangan yang ada, City sekarang fokus pada target akhir musim: finis di empat besar.