Dua Solusi Bantu Perusahaan Hadapi Pencurian Data oleh Penjahat Siber

Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology.-FOTO ISTIMEWA -

JAKARTA - Kebutuhan mengatur dan melindungi hak-hak individu terkait data pribadi semakin mendesak menyusul meningkatnya jumlah data yang dikumpulkan, diproses, dan disebarkan oleh berbagai pihak, terutama pelaku bisnis. Itu sebabnya pemerintah memberlakukan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) seperti yang diterapkan di negara-negara maju.

Persoalannya, upaya pencurian data oleh penjahat siber terus muncul di tengah manajemen data yang amburadul, yang menjadikan perusahaan berpotensi terkena sanksi UU PDP.

Bayangkan, berdasarkan data Microsoft, jumlah ancaman siber dari 2023 hingga saat ini meningkat lima kali lipat dari 300 menjadi 1.500, dengan waktu rata-rata bagi penyerang untuk mengakses data pribadi dari phishing adalah 1 jam 12 menit, dan membobol kata sandi (password) dari semula 4.000 menjadi 7.000 kata sandi hanya dalam satu detik. Sungguh mengerikan.

Menjawab itu, PT Multipolar Technology Tbk. menggelar seminar “Bridging Data Governance and Compliance with Microsoft Purview” di Jakarta.

BACA JUGA:Kenaikan PPN 12% Diyakini Gerus Pendapatan Perusahaan Jasa Pembayaran

“Dibutuhkan kesadaran yang tinggi bagi perusahaan untuk mengelola data pribadi agar tidak terjadi pencurian data yang berujung pada kerugian finansial, reputasi, dan sanksi dari regulator,” ungkap Yohan Gunawan, Director Hybrid Infrastructure Services Business Multipolar Technology. “Salah satu caranya dengan menggunakan solusi manajemen data seperti Microsoft Purview.”

Microsoft Purview merupakan solusi manajemen data yang dirancang untuk membantu perusahaan memahami, mengelola, dan mengamankan data di seluruh infrastruktur, baik yang berbasis on-premises, cloud, maupun hybrid. Solusi ini tidak hanya menyediakan fitur manajemen data, tetapi juga keamanan, audit, dan kepatuhan terhadap regulasi, termasuk yang berkaitan dengan proteksi data.

Microsoft Purview dilengkapi dengan kemampuan untuk mengklasifikasikan serta memberi label pada data berdasarkan sensitivitas dan aturan kepatuhan yang berlaku. Itu termasuk pengklasifikasian data pribadi seperti yang diatur dalam UU PDP. Fitur ini membantu perusahaan melakukan kontrol yang lebih baik atas akses dan penggunaan data sensitif.

BACA JUGA:Tahun Depan, Penyaluran Bansos Pakai Data Tunggal

Selain itu, Microsoft Purview memiliki kemampuan analitik canggih sehingga memudahkan perusahaan untuk memantau status data melalui dashboard secara real-time. Yang tak kalah menarik, solusi ini dapat diintegrasikan dengan Microsoft 365 dan Microsoft Azure secara mulus, sehingga memberikan pengalaman yang lebih konsisten dan lebih mudah bagi pengguna ekosistem Microsoft lainnya.

Nizar Zulmi Ramadhan, Presales Specialist Multipolar Technology, menambahkan, agar proteksi data pribadi semakin kuat, Microsoft Purview dapat diintegrasikan dengan Microsoft Copilot for Security. Microsoft Copilot for Security adalah produk keamanan AI generatif (GenAI) pertama yang memberikan keunggulan dalam hal kecepatan menangani serangan siber dengan dukungan AI.

Memang tak mudah menghalau ancaman yang semakin hari semakin canggih di saat perusahaan harus mengelola data yang terus bertambah. Agar terhindar dari insiden pencurian data dan sanksi UU PDP, Microsoft Purview dan Microsoft Copilot for Security bisa menjadi solusinya. “Silakan hubungi tim ahli dari Multipolar Technology untuk membantu mengimplementasikannya,” pungkas Nizar. (jpc/c1)

 

Tag
Share