Bawaslu Header

Investasi Rp 16 Triliun, Apple Akan Bangun Pabrik AirTag di Batam

BANGUN PABRIK: Menurut laporan media asing, Apple akan membangun dua pabrik di Indonesia senilai Rp16 triliun. -FOTO UNSPLASH -

JAKARTA - Media asing, Apple Insider menyebut drama larangan penjualan iPhone 6 di Indonesia akan berakhir.

Hal itu dikarenakan Presiden Prabowo Subianto, dilaporkan telah menyetujui kesepakatan senilai US$ 1 miliar atau setara Rp16 triliun yang ditawarkan Apple.

Setelah investasi disetujui, menurut laporan media tersebut, Apple akan membangun dua pabrik yang akhirnya akan memproduksi 20 persen dari pasokan AirTag dunia.

Sumber yang mengetahui masalah ini menyebutkan bahwa Presiden Prabowo memberi persetujuan setelah mendapat laporan singkat pada akhir pekan.

"Menurut sumber yang sama, Prabowo juga menginginkan lebih banyak investasi dari Apple di masa depan," tulis Apple Insider.

Untuk pabrik yang akan dibangun, Apple disebut sudah memilih Pulau Batam, Kepulauan Riau untuk membangun pabrik AirTag.

Pabrik ini diperkirakan akan mempekerjakan 1.000 orang pada awalnya, dan lokasi tersebut akan memberikan manfaat pajak serta impor bagi Apple.

Sisanya dari investasi US$ 1 miliar tersebut akan digunakan untuk mendirikan pabrik aksesoris di Bandung, Jawa Barat serta mendirikan fasilitas pendidikan Apple.

Namun, meski sudah ada tawaran investasi belum jelas kapan pemerintah akan mencabut larangan penjualan iPhone 16 di Tanah Air.

Diketahui drama Apple dan Indonesia bermula ketika penjualan iPhone 16 dimulai pada 11 Oktober 2024. Ketika itu pemerintah mengatakan Apple belum mencapai tingkat komitmen investasi yang dijanjikan.

Apple sebelumnya telah menginvestasikan Rp 1,48 triliun, lebih rendah dari komitmen awal Rp 1,71 triliun.

Sebulan kemudian, Apple menawarkan tambahan investasi sebesar US$ 10 juta, tetapi tawaran ini ditolak langsung oleh pemerintah.

Pada akhir November 2024, Indonesia menolak konfirmasi Apple terkait tawaran investasi awal US$ 100 juta.

Tawaran tersebut rencananya digunakan selama dua tahun untuk membangun pusat penelitian dan pengembangan serta akademi pengembang di Bali dan Jakarta.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan