Dosen Itera Luncurkan Tudung Lampu ’’KuACI’’

KUACI: Tim Dosen Itera meluncurkan Tudung Lampung "KuACI" di Dusun 06 Way Hui, Lampung Selatan. Foto Itera-Foto ist -

BANDARLAMPUNG - Institut Teknologi Sumatera (Itera) meluncurkan tudung lampu ’’KuACI’’ (Kurung Atur Cahaya Itera) yang berlangsung di Dusun 06 Wayhuwi, Lampung Selatan, Sabtu, 14 Desember 2024.

Ketua Program Pengabdian Itera Achmad Zainur Rozzykin menjelaskan program KuACI ini dilaksanakan sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat bertajuk ’’Pembuatan Tudung Lampu sebagai Penerapan Kebijakan Langit Malam" yang berlangsung di Dusun 06 Wayhuwi.

”Polusi Cahaya, kini menjadi perhatian global karena dampaknya yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan. Selain mengganggu pengamatan astronomi, polusi cahaya juga berdampak pada kesehatan manusia dan keseimbangan ekosistem,” ungkap Achmad. 

BACA JUGA:Unila Kebut Optimalisasi Kampus II di Kotabaru

Menurutnya, Berdasarkan survei yang dilakukan tim pengabdian Itera sejak Agustus 2024, sebagian besar lampu jalan di Dusun 06 Way Huwi tidak dilengkapi tudung yang memenuhi standar. 

Akibatnya, terjadi efek silau (glare) yang mengurangi kenyamanan dan keamanan di jalan serta fenomena sky glow atau kecerlangan langit malam akibat pencahayaan berlebih.

”Sebagai solusi, kami menggandeng Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan serta Program Studi Arsitektur Lanskap untuk menciptakan tudung lampu inovatif KuACI,” ujarnya..

Tudung Lampu Inovatif ini, dirancang secara khusus untuk mengarahkan cahaya hanya ke area yang dibutuhkan sehingga untuk mengurangi emisi cahaya ke langit. ”Desainnya yang menyerupai bunga matahari tidak hanya fungsional tetapi juga estetis, sementara material galvalum dipilih karena tahan lama dan mudah diproduksi,” katanya.

Tudung ini dirancang secara khusus untuk mengarahkan cahaya hanya ke area yang dibutuhkan, sehingga mengurangi emisi cahaya ke langit. Zainur, menekankan pentingnya inovasi ini sebagai langkah nyata dalam menjaga kualitas lingkungan. 

"Kami berharap tudung lampu ini dapat memberikan dampak positif, baik secara lingkungan maupun estetika, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengendalian polusi cahaya. Inisiatif ini juga membuktikan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berkontribusi langsung bagi masyarakat,"ucap Zainur.

Zainur menyampaikan, Inovasi "KuACI" menjadi bukti bahwa solusi sederhana namun tepat guna dapat memberikan dampak besar dalam mendukung kebijakan langit malam sekaligus melestarikan lingkungan. 

Ke depan, Itera berkomitmen untuk terus mengembangkan program serupa yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan. 

Sementara, Kepala Dusun 06 Way Huwi, Purnomo, menyampaikan apresiasi terhadap program pengabdian Itera. Ia berharap tudung lampu "KuACI" dapat terus disempurnakan dan digunakan lebih luas di wilayah lainnya. (gie/c1/yud)

 

Tag
Share