Pemerintah Beri Bantuan Pangan Beras 10 Kg Selama Dua Bulan untuk 16 Juta Penerima
BANTUAN PANGAN: Pemerintah memberikan bantuan pangan selama dua Januari dan Februari 2025 kepada 16 juta penerima. -FOTO ILUSTRASI DOK BAPANAS -
JAKARTA - Pemerintah memastikan akan kembali menggelontorkan paket bantuan pangan berupa beras rakyat untuk Penerima Bantuan Pangan (PBP) yang akan digulirkan pada Januari dan Februari pada tahun 2025.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam keterangan resminya mengatakan bantuan pangan paket beras merupakan kelanjutan dari program bantuan beras yang telah digelontorkan sejak tahun 2024.
Bantuan pangan ini merupakan bagian dari paket stimulus kebijakan ekonomi per 1 Januari 2025 mendatang.
“Bantuan Pangan beras ini akan digelontorkan di bulan Januari Februari untuk 16 juta penerima. Masing-masing penerima akan mendapatkan bantuan 10 kg beras, fokusnya ada di desil 1 dan 2,” kata Arief dalam Konferensi Pers Paket Kebijakan Ekonomi untuk Kesejahteraan di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (16/12).
“Ini sudah diperintahkan oleh Bapak Presiden Prabowo, jadi Badan Pangan Nasional akan menugaskan Bulog untuk menjalankan bantuan pangan beras ini,” tambah Arief.
Untuk diketahui, paket stimulus ekonomi untuk kesejahteraan meliputi kelompok rumah tangga, kelompok pekerja dan kelompok UMKM.
Pada kelompok pertama, pemerintah memberi bantuan untuk 16 juta penerima PBP, PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) 1 persen untuk komoditas tepung terigu, gula industri dan minyak kita.
“Namun tahun depan terjadi penyusutan menjadi 16 juta penerima karena berdasarkan data BPS jumlah penduduk miskin turun. Selain itu, masih ada berbagai intervensi dan stimulus pemerintah lainnya untuk masyarakat berpendapatan rendah. Tapi yang pasti kuota bantuan pangan beras tetap 10 kilogram untuk masing-masing penerima,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa bantuan pangan beras ini juga merupakan upaya bersama dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendukung stabilitas harga pangan serta memberikan paket stimulus di tengah kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN 12 persen.
“Akan ada bantuan pangan dan beras sebesar 10 ribu perkilogram. Dan kita bersyukur tentunya kalau kita lihat dengan data dari nilai daya beli menunjukan bahwa masyarakat masih kuat untuk berbelanja,” katanya.
Airlangga mengatakan sesuai dengan jadwal tarif PPN tahun depan, maka barang barang yang dibutuhkan masyarakat akan diberi fasilitas 0 persen. Di antaranya bahan pokok beras, daging, telur dan lain-lain dipastikan bebas PPN.
“Itu yang akan kita berikan fasilitas. Nah bahan makanan lain dengan penerapan PPN tersebut pemerintah memberikan stimulus atau paket ekonomi PPN ditanggung pemerintah. Sekali lagi stimulus ini untuk menjaga daya beli masyarakat,” katanya.(disway/nca)