Bata Ekspos pada Interior Skylight Bikin Terang di Hunian Industrial

RBN House --

RBN House merupakan salah satu proyek cukup personal bagi arsitek Marchela Saragih. Sebab, pemiliknya adalah sahabat sendiri. Marchella mengakomodasi kebutuhan ruang penghuni dengan mengoptimalkan luas yang terbatas dan style kesukaan klien, yakni sentuhan industrial.

 

RUMAH tersebut terletak di kawasan Sarijadi, Bandung, yang cukup padat penduduk. Row jalan pun tidak begitu lebar, sekitar 2,5 meter. Untuk itu, tantangan pertama yang dihadapi Marchela adalah bagaimana menciptakan flow parkir kendaraan yang nyaman.


RBN House 2--

Garasi bangunan lama dibongkar. Kemudian, area parkir dibuat agak mundur dan lebih besar. ”Dengan begitu, mobil bisa keluar masuk garasi dengan mudah,” kata Marchela.

Jarak rumah dengan tetangga sangat rapat. Marchela pun mendesain rumah itu dengan fasad cukup masif. Ada balkon yang mengakomodasi kamar utama, tapi dibuat cukup tinggi demi privasi tetap terjaga. Kendati demikian, balkon masih bisa dijadikan tempat memelihara burung yang menjadi hobi ayah klien.

    Bukaan lebih difokuskan pada bagian belakang, menghadap ke taman belakang. Taman itu berupa space selebar 2 meter yang dibuat kering dengan batu kerikil. Lalu, atasnya dilengkapi dengan kanopi kaca yang diberi lubang udara.

Dengan begitu, udara bisa masuk, tapi meminimalkan air hujan yang menembus ke rumah. ”Karena rumah ini menghadap barat, ketika sore cenderung panas. Maka, bukaan diorientasikan ke belakang,” terang founder firma arsitektur Marchelarchitect & Partners tersebut seperti dikutif jawapos.com, Sabtu (2/12).


RBN House 

Urusan eksterior selesai, kini beralih ke layout ruangan. Marchela ingin menciptakan lantai dasar yang minim sekat untuk memberi kesan luas. Namun, di sisi lain, rumah itu juga dihuni orang tua klien. Akhirnya dibuatlah satu kamar di lantai dasar agar orang tua klien tidak perlu naik dan turun tangga. Lalu, sisa ruang dibuat open kitchen dan ruang keluarga yang terhubung dengan taman belakang sehingga kesannya lebih lega.

  Rumah ini didesain sesuai dengan style kesukaan klien, yakni industrial tapi tidak terlalu didominasi material beton. Material bata ekspos khas industrial dipertahankan. Lalu, dipadukan dengan nuansa tropis modern lewat material kayu. Kebetulan, orang tua klien suka mengoleksi furnitur kayu sejak lama.


RBN House 

    Kusen depan juga menggunakan material kayu. Lalu dipasangkan dengan genting tanah liat yang memperkuat unsur tropis. Dinding semen ekspos juga masih diterapkan. ”Karena kami ingin dominan unsur tropis kearifan lokal Indonesia,” terang Marchela.

Tangga pun menjadi elemen menarik di rumah itu. Dengan warna olive green, tangga tersebut kontras dengan sekelilingnya sekaligus membuatnya tampak eye-catching. Meski fasad cenderung masif, area dalam rumah tetap terang dengan penerapan skylight yang menciptakan bayangan cahaya pada area tangga dan dinding bata ekspos.

 

Tangga ”Melayang”

Karena rumah itu hanya memiliki lebar 6 meter, tangga dibuat ”setipis” mungkin. Dibuatlah tangga melayang dari bahan besi. Tangga terkesan ringan dan area di bawahnya dapat difungsikan sebagai ruangan aktif.

 

Pencahayaan Alami

RBN House berdempetan dengan rumah tetangga. Agar tidak kurang pencahayaan alami, dibuatlah skylight di atas tangga. Skylight sangat membantu penerangan di seluruh area rumah, terutama saat siang.

 

Elemen Kayu

Motif dan warna kayu mendominasi interior, baik itu alami maupun artifisial. Misalnya, kabinet dapur yang dibuat custom dengan motif kayu. Sedangkan furnitur kayu lainnya merupakan bawaan dari rumah lama.  (adn-jpc/rim)

 

Arsitek                 : Marchela Saragih (Marchelarchitect & Partners)

Luas tanah           : 84 meter persegi

Luas bangunan     : 120 meter persegi

Lokasi                  : Sarijadi, Bandung

Lama pengerjaan  : 8 bulan

Tag
Share