Bawaslu Header

Dorong Dua Proyek Migas Jadi PSN

SKK MIGAS PROJECT: Kegiatan pilot project dekomisioning anjungan migas milik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) yang berada di lepas pantai Balikpapan berhasil dilaksanakan.-FOTO DOKUMEN-

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendukung usulan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) soal dua proyek migas menjadi proyek strategis nasional (PSN). Dua proyek migas tersebut yakni Geng North di Kalimantan Timur dan Asap Kido Merah (AKM) di Papua Barat.

’’Kami prinsipnya mendukung karena ini strategis sekali buat kita apalagi dengan adanya Geng North itu train LNG (gas alam cair) bisa jalan sampai 5," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat.

Sementara, proyek AKM juga strategis lantaran gas yang diproduksi nantinya dapat disalurkan ke pabrik pupuk

"Untuk dukungan gas buat pabrik pupuk, kita perlu pabrik pupuk untuk dukung pangan di sana," ucap Arifin.

Diketahui, SKK Migas mengusulkan dua proyek migas tersebut menjadi PSN.

"(Geng North) akan diusulkan menjadi PSN ini yang kami laporkan," ucap Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Kamis (30/11).

Ia menjelaskan bahwa Geng North yang dioperatori oleh perusahaan migas asal Italia, ENI, diperkirakan memiliki gas inplace sebesar 5,3 triliun kaki kubik (TCF) dan menjadi salah satu giant discovery.

Dengan angka tersebut diharapkan dapat meningkatkan secara signifikan cadangan gas untuk mendukung peningkatan produksi migas nasional secara berkelanjutan. Selain itu, juga untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.

Sedangkan untuk AKM yang dioperatori Genting Oil Kasuri Pte. LTd., Dwi mengungkapkan bahwa blok tersebut memiliki kapasitas gas 330 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

"Dengan kapasitas 330 MMSCFD dan estimasi onstream adalah kuartal-IV 2025. Tentu saja nanti di sini produksinya akan tergantung penyelesaian, utilisasinya adalah 110 MMSCFD itu dipakai untuk pupuk yang berlokasi di Fakfak kemudian 260-an (MMSCFD) kira-kira itu akan dipakai untuk LNG, tambahan produksi LNG," ujar Dwi. (ant/c1/abd) 

 

Tag
Share