Golkar Siap-Siap ‘Tangkap’ Jokowi

BUKA PELUANG: Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji membuka peluang bagi Jokowi bergabung dengan partainya setelah keluarnya dari PDIP.-FOTO IST -
JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Muhammad Sarmuji mengungkapkan bahwa partainya akan menyambut baik jika mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih untuk bergabung setelah pemecatannya dari PDIP. Menurut Sarmuji, Jokowi memiliki kebebasan penuh untuk memilih partai politik yang sesuai dengan prinsip dan pemikirannya.
’’Saya yakin jika setelah melakukan pertimbangan matang, Pak Jokowi memilih Golkar, kami akan menerima beliau dengan tangan terbuka,” ujar Sarmuji, Jumat (6/12).
Sarmuji menambahkan bahwa Golkar terbuka untuk menerima siapapun, terutama seseorang yang memiliki pengaruh besar seperti Jokowi. “Kami tentu akan menyambutnya dengan terbuka. Seorang mantan presiden yang memiliki pengaruh kuat di masyarakat tentu sangat dihargai,” ungkap Sarmuji.
Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengonfirmasi bahwa Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution tidak lagi menjadi bagian dari PDIP. Dalam konferensi pers pada Rabu (4/12/2024), Hasto menjelaskan bahwa ketiganya tidak lagi sejalan dengan cita-cita partai yang sudah ada sejak masa kepemimpinan Presiden Soekarno.
“Jokowi dan keluarga kini tidak lagi menjadi bagian dari PDIP,” tegas Hasto. Ia menyebutkan bahwa ambisi kekuasaan yang muncul di kalangan mereka tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang diperjuangkan oleh partai.
Lebih lanjut, Hasto menyatakan bahwa PDI Perjuangan akan terus berpegang pada nilai-nilai ideologi partai, yaitu bagaimana seorang rakyat biasa bisa meraih posisi kepemimpinan. Meskipun demikian, ia juga menegaskan pentingnya disiplin dalam partai, yang menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak terkait.
“PDI Perjuangan percaya pada nilai Satyam Eva Jayate, yang mengajarkan bahwa kebenaran akan selalu menang,” kata Hasto, menambahkan bahwa partai tidak akan pernah kehilangan komitmen untuk membangun peradaban yang lebih baik di Indonesia.
Hasto juga mengingatkan bahwa kekuasaan yang dibangun dengan cara otoriter tidak akan pernah bertahan lama, dan seringkali berakhir dengan menjadi bagian dari sisi gelap sejarah bangsa.
Sebelumnya Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut bukan lagi bagian dari PDI Perjuangan. Hal tersebut ditegaskan oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Rabu (4/12).
Hasto menegaskan jika Presiden Ke-7 RI Jokowi sudah tidak lagi menjadi bagian dari partai berlambang banteng moncong putih. Tidak hanya Jokowi, dia mengatakan Wakil Presiden periode 2024–2029 Gibran Rakabuming Raka beserta mantan Wali Kota Medan Bobby Nasution juga sudah tidak menjadi kader PDIP.
“Saya tegaskan kembali Bapak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan,” kata Hasto dalam konferensi pers di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan Jokowi dan keluarga tidak lagi selaras dengan cita-cita partai yang diperjuangkan sejak zaman Presiden Pertama RI Soekarno berada di Partai Nasional Indonesia (PNI).
“PDI Perjuangan digerakkan oleh suatu cita-cita dan itu dibuktikan dengan pengiriman surat dari DPC Kota Surakarta, tempat kartu tanda anggota (KTA) Mas Gibran berasal yang memberitahukan bahwa berdasarkan undang-undang partai politik dan AD/ART partai, keanggotaannya secara otomatis berhenti,” ujarnya.
Pria asal Yogyakarta itu juga menyampaikan keanggotaan sebagai kader tidak hanya terletak pada KTA, akan tetapi pada komitmen di dalam menanggung kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik.