Beli Pertalite tanpa QR Code Dibatasi Maksimal 20 Liter
Dinas ESDM Lampung meninjau penerima QR code pertalite di beberapa SPBU yang ada di Lampung, Senin (2/12).-FOTO PRIMA IMANSYAH PERMANA -
Disinggung terkait ada kriteria SPBU yang sudah menerapkan full QR Code untuk Pertalite, Sopian Atiek menyebut belum ada, baik SPBU milik Pertamina maupun swasta.
“Kriterianya belum ada. Hanya melihat lokasinya yang kalau diterapkan tidak akan menimbulkan kemacetan,” terangnya.
Begitu juga ditanya mengenai SPBU mana yang sudah 100 persen menerima QR Code Pertalite, dirinya menyebut saat ini sedang dilakukan pemantauan.
“Saya cek hari ini kalau mau data secara total 200 SPBU nanti bisa konfirmasi di Pertamina. Saya mau cek hari ini di tiga kabupaten, yaitu Bandar Lampung, Lampung Selatan, dan Pesawaran,” tuturnya.
BACA JUGA:Indonesia Target Punya PLTN pada 2032
Kemudian mengenai batasan pembelian Pertalite untuk pemilik QR Code, Sopian Atiek menyebut saat ini tidak ada batasan.
“Yang punya barcode di mesin edisi bahkan sampai 60 liter boleh isi yang kalau sudah punya barcode. Sementara aturannya belum keluar kalau solar kan sudah ada jenis kendaraan apa dan bisa isi berapa. Tapi Pertalite ini belum ada tapi tangkinya maksimum 80 liter seperti tidak akan lebih dari itu. Kalau di mesin edisi ada yang 60 bahkan sampai 120 liter, artinya melebihi kapasitas dari tangki,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Pertamina Patra Niaga mencatat 29.546 kendaraan di Provinsi Lampung telah memiliki QR Code pembelian Pertalite dari My Pertamina.
Seles Area Manajer Pertama Retail Lampung, Bima Kusuma Aji mengatakan, pengguna pertalite di Provinsi Lampung sebanyak 79.133 unit. Rinciannya, 47.621 unit kendaraan roda empat dan 31.512 unit kendaraan roda dua.
Kata Bima, dari jumlah 47.621 kendaraan roda empat tersebut yang sudah terdaftar dan memiliki QR Code sebanyak 29.546 unit. Untuk yang aktif menggunakan setiap melakukan pengisian pertalite sebanyak 23.000 unit.
“Sisanya lima ribuan kendaraan sudah menggunakan QR Code tapi tidak membawanya ke SPBU, tapi input di SPBU sudah pernah mendaftar,” ucapnya.
Lanjut Bima, kendaraan roda empat yang belum mendapatkan QR Code jumlahnya mencapai 18.075 unit atau 38 persen dari jumlah pengguna pertalite di Lampung. “Jadi total masyarakat yang sudah mendaftarkan subsidi tepat pertalite itu 62 persen, target kita tinggal 38 persen atau 18.075 unit,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Bima menyampaikan pihaknya terus melakukan sosialisasi terkait subsidi tepat pertalite. (pip/c1/yud)