Harga Kopi di Pesisir Barat Masih Tinggi, Dinas Pertanian Ajak Petani Persiapkan Musim Panen 2025
Radar Lampung Baca Koran--
Menurut Gloria Angelita Tomasowa, kepala Center for Entrepreneurship, Tourism, Information and Strategy (CENTRIS) Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid, pertumbuhan ekspor kopi Indonesia itu cermin dari meningkatnya daya saing produk di pasar internasional. Pemerintah makin aktif mendorong digitalisasi dalam proses perizinan ekspor, sehingga lebih efisien dan mudah diakses oleh para pelaku usaha, khususnya UKM.
Ekspor kopi Indonesia sebagian besar dikirim ke negara-negara seperti Filipina (85 ribu ton), Amerika Serikat (31,73 ribu ton), dan Malaysia (32,33 ribu ton), serta beberapa negara lain yang mencakup total 193,39 ribu ton. Sementara itu, negara asal impor kopi terbesar bagi Indonesia adalah Vietnam, Brasil, dan Malaysia.
Selain itu, 10 provinsi penghasil kopi terbesar menurut data BPS meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Sumatera Utara, Aceh, Bengkulu, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Sumatera Barat.
”Tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia saat ini yakni cara mempertahankan momentum pertumbuhan ekspor di tengah risiko global, seperti potensi resesi di beberapa negara. Indonesia harus terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi untuk menjaga daya saing,” ungkap Gloria. (rnn/c1/abd)