RAHMAT MIRZANI

RSUDAM-RSJ sebagai Jejaring Pengampu Nasional

PUNCAK HARI KESEHATAN NASIONAL: Gubernur Lampung beserta stakeholder pelayanan kesehatan menunjukkan pakta integritas di Hotel Radisson Bandarlampung, Rabu (29/11).-FOTO ANGGRI SASTRIADI/RADAR LAMPUNG -

Dalam Upaya Peningkatan dan Pemerataan Pelayanan Kesehatan di Lampung

BANDARLAMPUNG - Dalam upaya peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan di Provinsi Lampung, Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) ditunjuk sebagai lokus jejaring pengampu nasional di bawah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Nantinya, RSUDAM melayani pelayanan penyakit prioritas seperti kanker, jantung, stroke, uronefrologi, penyakit infeksi emerging, paru, gastrohepatologi, kesehatan ibu dan anak, serta diabetes melitus.

Demikian pula dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lampung. Kemenkes RI juga menunjuknya sebagai jejarang pengampu kesehatan jiwa.

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan di tahun 2024, Kemenkes akan meningkatkan infrastruktur dari pelayanan kesehatan di 514 kabupaten dan kota. "Nantinya kita memberikan sekali dalam bentuk kesehatan untuk bisa membantu dari 514 kabupaten dan kota yang ada di 38 provinsi di Indonesia," jelas Budi dalam sambutan virtualnya pada puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional yang diikuti Gubernur Lampung Arinal Djunaidi beserta jajaran RSUDAM dan RSJ Lampung di Hotel Radisson Bandarlampung, Rabu (29/11).

Pengampu kesehatan ini, jelasnya, akan melayani penyakit-penyakit utama yang bisa menyebabkan kematian di seluruh Indonesia. ”Penyakit-penyakit yang mematikan itu seperti stroke, jantung, kanker, dan beberapa penyakit metabolik lain seperti halnya diabetes dan ginjal. Tentunya penyakit-penyakit itu memerlukan alat kesehatan yang sangat begitu memadai untuk bisa menangani pasien," jelasnya.

Tidak hanya itu. Kemenkes RI juga menyoroti bahwa saat ini di beberapa pelosok Indonesia masih banyak kurangnya tenaga kesehatan yang begitu sangat jauh dari standar dibutuhkan oleh masyarakat.

"Di beberapa daerah maupun provinsi sendiri bahwa yang lengkap tenaga kesehatannya sampai saat ini baru mencapai 50 persen. Sedangkan di daerah terpencil itu masih sangat minim," terangnya serya mengatakan itulah pentingnya enam pilar transformasi kesehatan yang merupakan perbaikan sistem dari kesehatan untuk mengatasi ketimpangan dari kesehatan tersebut.

Menanggapinya, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi pun menjelaskan bahwa saat ini memang pihaknya terus fokus dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Setelah RSUDAM ditunjuk sebagai rumah sakit pengampu layanan prioritas dari Kemenkes RI, dirinya pun berharap agar rumah sakit provinsi ini harus berperan aktif dalam pengembangan kompetisi SDM bidang kesehatan.

Untuk menuju transformasi peningkatan kesehatan itu, lanjutnya, RSUDAM Lampung meluncurkan aplikasi sepakat sehat yang nantinya bisa digunakan untuk pemetaan jenis pelatihan dan kalender pelatihan bidang kesehatan. "Tentunya dengan aplikasi ini bisa diharapkan penyelenggaraan pelatihan di bidang kesehatan yang diselengarakan RSUDAM bisa menjawab kebutuhan pelatihan SDM Kesehatan di Lampung," katanya.

Ditambahkan Direktur RSUDAM Lampung Lukman Pura bahwa transformasi ini dilakukan untuk mempercepat pelaksanaan yang sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 13 Tahun 2022 serta nota kesepakatan 3 menteri yaitu Menteri Keuangan, Kesehatan dan Dalam Negeri.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara RSUDAM dengan Rumah Sakit Jejaring Pengampunan Pelayanan Pusat, Direktur RSUP dr. Cipto Mangunkusumo, Direktur RSUP Persahabatan, Direktur RS Kanker Dharmais, Direktur RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Direktur RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Direktur RS PON Prof. dr. Mahar Marjoeno, Direktur RSJ dr. Marzoeki Mahdi, Direktur RS Penyakit Infeksi Prof. DR. Soelianto Saroso dan Direktur RSUP M. Hoesin Palembang. (ang/c1/rim)

 

Tag
Share