Cuaca ekstrim, Waspada Banjir dan Pohon Tumbang
BANJIR : Hujan deras yang terjadi pada Sabtu 16 November 2024 dengan durasi yang cukup lama yakni siang hingga malam membuat beberapa wilayah pemukiman warga terendam banjir, diantaranya Kalibalau Kencana, Kedamaian dan Kecamatan Sukarame, Bandarlampung.-FOTO IST -
BANDARLAMPUNG - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrim yang diprediksi bakal melanda sebagian besar wilayah Lampung hingga tiga hari kedepan.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Lampung Rudy Haryanto mengatakan berdasarkan grafis Impact Based Forecast (IBF) atau Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak, berlaku 17 - 19 November 2024 akan terjadi cuaca ekstrim berupa hujan deras disertai kilatan petir dan angin kencang.
BACA JUGA: Pertama di Indonesia, Pemkab Pringsewu Kerja Sama dengan SCCR Indonesia
"Suhu udara saat ini pada angka 23,0 °C – 32,0 °C kecuali wilayah Lampung bagian barat suhu udara berkisar 16,0 °C – 30,0 °C. Kemudian Kelembapan udara diangka 60 – 100 %, lalu Arah dan kecepatan angin ada pada Timur - Tenggara dengan kecepatan 5 – 12 knots (9 - 22 Km/Jam) dengan begitu Waspadai potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang," katanya, Minggu, 17 November 2024.
Menurutnya, kondisi ini akan bertahan hingga tiga hari kedepan mulai dari pagi, siang, malam hari terlebih untuk wilayah diantaranya Lampung Utara, Way Kanan, Pesawaran, Lampung Selatan, Lampung Timur, Pringsewu, Lampung Tengah, Lampung Barat Tanggamus dan Bandarlampung.
Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat utamanya pada wilayah yang rawan akan bencana banjir, tanah longsor dan lainnya agar lebih waspada terhadap semua kemungkinan yang ada.
"Seperti Tanah longsor dan cuaca ekstrem juga dapat terjadi. Secara keseluruhan, bencana hidrometeorologi, terutama banjir begitu mendominasi pada periode bulan Oktober-November ini," ungkapnya.
Dari bencana, korban, dan kerusakan di Provinsi Lampung dari tahun 2003 hingga 2024, dengan Kota Bandarlampung mencatat jumlah tertinggi dalam berbagai kategori, seperti jumlah bencana, kerusakan fasilitas umum, pendidikan, dan kesehatan.
"Lampung Selatan dan Tanggamus juga mengalami dampak signifikan, terutama dalam jumlah korban dan kerusakan rumah. Wilayah seperti Tulang Bawang dan Way Kanan memiliki angka lebih rendah, sedangkan Kota Metro, Pesawaran, dan Mesuji menunjukkan dampak yang lebih moderat. Secara keseluruhan, wilayah dengan populasi besar mencatat dampak yang lebih besar terhadap frekuensi kejadian bencana dan juga kerusakan yang ditimbulkan," imbuhnya.
Untuk diketahui, hujan deras yang terjadi pada Sabtu 16 November 2024 dengan durasi yang cukup lama yakni siang hingga malam membuat beberapa wilayah pemukiman warga terendam banjir, diantaranya Kalibalau Kencana, Kedamaian dan Kecamatan Sukarame, Bandarlampung.
Disamping itu, hujan deras disertai angin juga membuat sejumlah pohon tumbang di Bandarlampung salah satunya pohon di depan Loby Rektorat Universitas Lampung pada Sabtu malam, dan kini semuanya sudah dievakuasi tanpa ada korban jiwa didalamnya. (mel/yud)