Peta Elektoral Pilgub Dapil Lampung II : Di Tubabar, Ardjuno Melawan, di Tuba RMD-Jihan Memimpin

SIAP TARUNG DEBAT: Dua paslon Pilgub Lampung siap bertarung gagasan dalam debat kedua yang akan berlangsung di Bandarlampung besok.-FOTO IST -

// RMD-Jihan Unggul Versi LSI

BANDARLAMPUNG – Setelah merilis hasil survei elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur di daerah pemilihan (dapil) Lampung 1, Departemen Riset, Penelitian dan Pengembangan Radar Lampung Media Group (Litbang RLMG) kini mengungkap tingkat keterpilihan di dapil Lampung 2, yang akan dipublikasikan secara bertahap.

Diawali dari Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), yang menjadi basis suara Partai Demokrat pengusung pasangan Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela.

Di kabupaten ini, pasangan Arinal Djunaidi-Sutono memberikan perlawanan yang cukup berarti.

Dalam simulasi tertutup menggunakan foto kedua pasangan calon, hasilnya menunjukkan elektabilitas Arinal-Sutono (Ardjuno) sebesar 44,60%, sementara RMD-Jihan meraih 52,20%. Sebanyak 3,20% responden masih belum memutuskan pilihan. 

Elektabilitas Cagub-Cawagub di Tubaba

Arinal Djunaidi-Sutono: 44,60%

RMD-Jihan Nurlela: 52,20%

Belum Memutuskan: 3,20%

Sumber: Survei Litbang RLMG, 21–27 Oktober 2024

Berdasarkan hasil survei per kecamatan, Arinal-Sutono mendominasi 3 kecamatan, sementara RMD-Jihan memperoleh dukungan di 6 kecamatan lainnya. Survei ini melibatkan 500 responden dengan margin of error +/- 3,00% dan tingkat kepercayaan 90%.

RMD-Jihan Kuasai Tulangbawang

Sementara itu, di Kabupaten Tulangbawang, pasangan RMD-Jihan kembali memimpin dengan elektabilitas mencapai 59,20%. Pasangan Arinal-Sutono berada di posisi kedua dengan 36,20%, sementara 4,60% responden belum memutuskan pilihan.

Elektabilitas Cagub-Cawagub di Tuba

Arinal Djunaidi-Sutono: 36,20%

RMD-Jihan Nurlela: 59,20%

Belum Memutuskan: 4,60%

Sumber: Survei Litbang RLMG, 21–27 Oktober 2024

Pasangan RMD-Jihan menunjukkan dominasi kuat di hampir seluruh wilayah Tulangbawang, meraih dukungan mayoritas di 14 dari 15 kecamatan.

Sebaliknya, pasangan Arinal-Sutono hanya menguasai satu kecamatan. Ini menandakan bahwa mereka masih perlu berusaha keras untuk memperluas basis dukungannya.

Survei ini melibatkan 500 responden yang dipilih acak dari total 306.767 pemilih di Tulang Bawang, menggunakan metode simple random sampling. Survei ini memiliki margin of error +/- 3,00% dan tingkat kepercayaan 90%.

Meski RMD-Jihan unggul cukup jauh dalam survei ini, hasilnya masih bisa berubah menjelang Pilgub 2024. Dinamika politik yang terus berkembang, terutama dengan semakin intensnya kampanye kedua pasangan calon, dapat mempengaruhi pergeseran dukungan.

Sebelumnya, survei Litbang RLMG di dapil Lampung 1 menunjukkan pasangan RMD-Jihan menyapu bersih dukungan di 8 kabupaten kota dengan elektabilitas 63,80%, sementara pasangan Arinal-Sutono hanya meraih 24,05%.

Dapil Lampung 1 mencakup Lampung Selatan, Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, Pringsewu, Kota Metro, dan Kota Bandarlampung, sedangkan Dapil Lampung 2 meliputi Tulangbawang Barat, Tulangbawang, Lampung Utara, Lampung Tengah, Lampung Timur, Way Kanan, dan Mesuji.

Hasil survei ini memberikan gambaran awal mengenai peta kekuatan politik di Tulang Bawang, namun segala sesuatu masih bisa berubah tergantung pada strategi kampanye kedua pasangan calon dalam beberapa pekan mendatang.

Hasil Survei Litbang RLMG terkait pilgub ini tidak jauh berbeda dengan survei yang dilakukan oleh LSI (Lembaga Survei Indonesia).

Di mana, baru-baru ini LSI merilis hasil survei terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2024.

Salah satu poinnya, meski banyak yang puas dengan kinerja petahana, 58,6 persen mengindikasikan keinginan adanya pemimpin baru. Sementara yang tetap mendukung petahana memimpin kembali sebanyak 28,5 persen.

Dalam keterangan yang diterima Radar Lampung, survei yang dilaksanakan pada 14-22 Oktober 2024 ini menunjukkan adanya tren elektabilitas yang semakin tinggi untuk Paslon Rahmat Mirzani Djausal (RMD) dan dr. Jihan Nurlela, yang unggul signifikan dibandingkan dengan, Arinal Djunaidi dan Sutono (Ardjuno).

Diketahui, survei ini dilakukan pada tanggal 14-22 Oktober 2024 dengan tujuan untuk memahami preferensi pemilih dalam Pemilihan Gubernur Lampung 2024.

Survei tersebut menggunakan metode multi-stage random sampling dengan 2.490 responden yang mewakili seluruh kabupaten/kota di Provinsi Lampung.

’’Responden dipilih berdasarkan kriteria usia (17 tahun ke atas atau sudah menikah) dan dipilih secara acak untuk mewakili demografi Lampung,” jelas Peneleiti LSI Dr. Yoes C . Kenawas.

Wawancara dilakukan tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur yang mencakup topik-topik seperti elektabilitas, popularitas, persepsi kepemimpinan, dan kepuasan terhadap petahana.

Survei ini memiliki margin of error ±3% pada tingkat kepercayaan 95%, sehingga hasilnya dapat dianggap akurat untuk menggambarkan tren dan preferensi pemilih di Provinsi Lampung.

Setelah data terkumpul, dilakukan pembobotan untuk menyeimbangkan distribusi sampel agar sesuai dengan proporsi populasi Lampung.

Analisis data dilakukan untuk mengidentifikasi tren utama, preferensi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan pemilih, memberikan wawasan yang mendalam bagi pemangku kepentingan dalam memetakan dinamika pemilih.

Dengan metodologi yang ketat dan analisis yang mendalam, survei ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi berbagai pihak dalam memahami tren pemilih menjelang Pilgub Lampung pada 27 November 2024.

Beberapa poin yang disampaikan dalam keterangan itu membahas beberapa hal diantaranya Tingkat Elektabilitas Pasangan Calon.

Survei ini mengukur elektabilitas kedua pasangan calon melalui dua simulasi berbeda, yakni:

Tanpa Simulasi Surat Suara: Pasangan RMD-Jihan mencatatkan elektabilitas 68,9%, sementara pasangan Arinal-Sutono hanya memperoleh 22,3%. Sebanyak 8,8% responden memilih untuk tidak memberikan jawaban.

Dengan Simulasi Surat Suara: RMD-Jihan memperoleh elektabilitas 69,0%, sementara pasangan Arinal-Sutono berada di angka 23,8%, dengan 7,2% responden yang tidak memberikan jawaban.

Dalam keterangan itu juga, dijelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tren elektabilitas. Beberapa faktor utama yang mendukung tren positif pasangan Rahmat-Jihan antara lain:

Popularitas dan Kedisukaan, di mana, popularitas RMD mengalami peningkatan pesat, dari 43,7% pada bulan Juli menjadi 73,5% pada bulan Oktober, dengan tingkat kedisukaan mencapai 90% di kalangan yang mengenalnya.

Kemudian, Jihan Nurlela dikenal oleh 56,9% responden, dengan tingkat kedisukaan mencapai 93%.

Sementara itu, popularitas petahana Arinal Djunaidi tetap tinggi pada 90,7%, namun tingkat kedisukaannya menurun dari 63,2% pada Juli menjadi 59,2% pada Oktober.

Untuk poin Citra dan Persepsi Publik, RMD dinilai memiliki citra positif di mata publik. Diantaranya sebagai sosok yang peduli terhadap masyarakat, memiliki integritas tinggi, serta ketegasan dalam kepemimpinan.

Dalam hal instensitas sosialisasi, RMD-Jihan lebih aktif dalam melakukan sosialisasi melalui berbagai media.

Sebanyak 10,8% responden mengaku pernah bertemu langsung dengan Mirza, sementara 65,5% responden mengaku melihat nama RMD di media sosial, baliho, atau spanduk.

Pada poin Preferensi Responden Terhadap Pergantian Pemimpin, meski mayoritas responden menyatakan puas dengan kinerja petahana, 58,6% responden menyatakan keinginan untuk adanya pemimpin baru, sementara 28,5% memilih mendukung petahana untuk memimpin kembali. (rie/abd/yud)

Tag
Share