PTPN I Register 7 Pilar Penting Stabilitas Kabupaten Pesawaran

SERAHKAN CSR: PTPN I Regional 7 saat menyerahkan CSR bantuan kontainer sampah kepada Pemkab Pesawaran. -FOTO IST -

BANDAR LAMPUNG-Dua unit bisnis PTPN I Regional 7 yang berada di Pesawaran memiliki peran sangat kuat dalam struktur penopang stabilitas di Kabupaten berjuluk Andan Jejama ini. Ribuan tenaga kerja yang diserap, aktivitas ekonomi yang berjalan, stratifikasi pendidikan dan budaya, dan efek positif luas lain yang terbentuk dari komunitas ini dinilai sebagai sumbangsih yang tidak hanya bernilai fisik.

Fakta lapangan itu terkuak saat diskusi dalam seremoni sederhana penyerahan bantuan satu bak kontainer sampah dari PTPN I Regional 7 kepada Pemerintah Kabupaten Pesawaran, di Kantor Regional 7, Bandar Lampung, Selasa (29/10). 

Bantuan dari program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL, corporate responsibility) diserahkan Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun kepada Kepala Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Pesawaran Linda Sari.

Hadir dan turut berdiskusi, SEVP Business Support Bambang Agustias, SEVP Operation Wiyoso, para Kepala Bagian di Kantor Regional, Manajer Kebun Way Lima Sasmika DS, Manajer Kebun Way Berulu Tulus Catur Pambudi, dan para pejabat lain. Sedangkan Linda Sari didampingi beberapa staf.

BACA JUGA:Debat Pertama Pilwalkot Kota Bandar Lampung Sukses, PLN Amankan Pasokan Listrik Tanpa Kedip

Tentang posisi PTPN I Regional 7 sebagai salah satu elemen penting bagi stabilitas wilayah Kabupaten Pesawaran, Tuhu Bangun menyebut beberapa permodelan, salah satunya yang sekarang sedang terjadi. Yakni, imbas dari adanya pihak lain yang menghalangi eksploitasi lahan milik PTPN I Regional 7 di Kebun Way Berulu seluas 329 hektare, sekitar 120 karyawan kehilangan pekerjaan.

“Bisa kita bayangkan, ada sekitar 120 orang yang biasanya bekerja dan mendapatkan upah, tiba-tiba nganggur. Setiap pekerja rata-rata menanggung empat orang anggota keluarganya. Setiap bulan satu keluarga ini, biasanya membelanjakan uang gajinya, taroklah rata-rata tiga juta. Kalau dihitung, berapa orang yang terimbas dan berapa uang yang macet tidak beredar,” kata dia.

Tuhu melanjutkan, jika pada dua unit bisnis ini terdapat 1.500 pekerja yang setiap harinya bergantung kepada operasional PTPN I Regional, maka akan ada imbas yang sangat besar bagi stabilitas kewilayahan. Ia juga mengkhawatirkan jika operasional perusahaan terganggu, efek negatif lain akan menucl secara sporadis.

BACA JUGA:Kemenperin Siapkan Skema Penyelamatan Sritex

Di luar aspek fisik, Tuhu Bangun juga menyebut beberapa aspek non fisik. Ia meyakini, keberadaan PTPN I Regional 7 yang sudah ada sejak lama memiliki pengaruh dalam tatanan dan struktur masyarakat sekitar. Sebab, kata dia, selain secara ekonomi, perusahaan juga mendatangkan tenaga kerja ahli dengan pengetahuan yang lebih dan akan membangun ekosistem baru yang lebih kompetitif.

“Ini multiflier effect yang mungkin sering tidak diperhitungkan oleh kebanyakan orang. Dengan adanya pabrik dan kebun, tentu ada modernisasi dan teknologi baru yang masuk. Orang-orang ini pasti pakar dan punya pendidikan yang baik. Nah, ilmu mereka ini tentu menular dan menciptakan atmosfer baru yang pasti jauh lebih unggul,” kata dia.

Sementara itu, Kadis Pertanahan dan Lingkungan Hidup Linda Sari menyatakan apresiasinya atas bantuan CSR berupa kontainer sampah untuk Pemkab Pesawaran. Ia mengakui, pihaknya masih sangat kekurangan berbagai infrastruktur sampah untuk melayani seluruh masyarakat Kabupaten Pesawaran.

“Kami sampaikan terima kasih kepada PTPN I Regional 7 atas bantuan CSR ini. Ini sangat berguna bagi kami karena memang masih minim fasilitas untuk pengelolaan sampah,” kata perempuan berhijab ini.

Tentang peran PTPN I Regional 7 terhadap tatanan masyarakat Kabupaten Pesawaran, Linda Sari sangat setuju dengan apa yang disampaikan Tuhu Bangun. Ia mengaku sudah sangat mengenal PTPN I Regional 7 yang semula bernama PTPN VII, terutama yang berada di Kabupaten Pesawaran.(rls/nca)

Tag
Share