RAHMAT MIRZANI

Dua Kecamatan Terbanyak Kasus ISPA

BANDARLAMPUNG - Pemkot Bandarlampung melalui Dinas Kesehatan (Diskes) menyatakan dua kecamatan di Kota Tapis Berseri paling banyak terdapat kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Ini diungkapkan oleh Plt. Kepala Diskes Bandarlampung Desti Mega Putri kepada Radar Lampung, Senin (27/11). Dua kecamatan itu adalah Panjang dan Sukabumi.  

“ISPA  di Bandar Lampung yang paling banyak terdapat di Kecamatan Panjang dan Sukabumi,” jelasnya. 

Namun, sayangnya, Desti tidak merincikan berapa jumlah pasti kasus ISPA di dua kecamatan tersebut.

Desti bilang, hingga November 2023, total ISPA di Bandar Lampung berjumlah 1.202 kasus. Dimana, jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2022 yakni 1.984 kasus.

Bahkan, Desti menyebutkan, Kasus ISPA paling banyak menyerang Balita dibandingkan dengan anak anak, remaja , dewasa, dan orang tua. “Mayoritas Balita mudah terserang ISPA,” ucapnya.

Desti bilang, ISPA merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas.

“ISPA ini merupakan infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas, termasuk jaringan sinus atau rongga disekitar hidung, rongga telinga tengah dan pleura,” ucap Desti.

Desti, menjelaskan adapun gejala dari ISPA mulai dari batuk berdahak maupun bayi kering, lalu hidung lendir dan pembengkakkan, sakit tenggorokan, demam, hingga sesak napas.

“Sakit kepala, nyeri otot dan sendi , lemas , suara serak atau hilang hingga nyeri sinus, juga mual muntah, diare hingga nafsu makan menurun,” ucapnya.

Karenanya, Desti mengimbau masyarakat untuk bersama sama melakukan antisipasi terjangkit ISPA, salah satunya, menjaga pola hidup sehat dan bersih (PHBS), waspada perubahan iklim.

’’Bagi perokok aktif diharapkan menjauh bila ingin merokok agar orang disekitarnya tidak jadi perokok pasif,” pungkasnya. (gie/c1/abd) 

 

Tag
Share