Polinela Perkuat Kemitraan Strategis
INTERNALISASI PROGRAM: Polinela menggelar kegiatan internalisasi program ekosistem tahun pertama dan sosialisasi program katalisator kemitraan berdikari.-FOTO DOK. POLINELA -
BANDARLAMPUNG - Sebagai upaya memperkuat kemitraan strategis, Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menggelar kegiatan internalisasi program ekosistem tahun pertama dan sosialisasi program katalisator kemitraan berdikari. Kegiatan ini sebagai upaya memperkuat kemitraan strategis antara satuan pendidikan vokasi dengan berbagai unsur pentahelix di daerah. Termasuk dunia usaha dan dunia industri (DUDI), pemerintah, serta komunitas masyarakat lokal.
Kegiatan ini dibuka Wakil Direktur Bidang Kerja Sama Polinela Eko Win Kenali, S.Kom., M.Cs. Eko Win menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan vokasi dan industri dalam menciptakan inovasi yang mampu memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat daerah.
BACA JUGA:Tiga Kelompok P2MW Itera Tampil di KMI Expo XV 2024
"Program ini diharapkan mampu mendorong inovasi yang berbasis pada potensi daerah sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas komunitas masyarakat. Kolaborasi antara pendidikan vokasi dan DUDI menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut," ungkap Eko Win.
Sementara Ketua Program Fasilitasi Kemitraan Polinela Kresna S. Usodri, S.P., M.Si. memaparkan tentang konsep program berdikari yang diusung. Kresna menyampaikan, program berdikari bertujuan menghasilkan inovasi tepat guna melalui kemitraan strategis antara satuan pendidikan vokasi dan mitranya. Termasuk DUDI, pemerintah daerah, dan komunitas lokal. ’’Program berdikari difokuskan pada dua skema utama, yakni skema emas dan skema berlian,’’ katanya.
Kresna menjelaskan bahwa skema emas adalah ekonomi, mandiri, dan sejahtera bertujuan menciptakan inovasi yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal dengan mengoptimalkan sumber daya lokal. Melalui skema ini, kata Kresna, jejaring kemitraan dibentuk untuk menyelesaikan isu-isu lokal dan meningkatkan produktivitas komunitas. "Skema berlian adalah berdaya saing, efektif, dan berkelanjutan lebih difokuskan pada pengembangan produk berstandar industri yang dapat menjadi bagian dari rantai pasok industri,’’ ujarnya.
Program katalisator kemitraan berdikari ini, kata Kresna, diharapkan dapat mempercepat penciptaan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan, berdaya saing, dan memberikan dampak langsung bagi pembangunan daerah. ’’Dengan sosialisasi ini, diharapkan seluruh pihak yang terlibat dapat lebih memahami peran penting masing-masing dalam mendorong kemitraan yang lebih kuat antara dunia pendidikan vokasi, industri, dan masyarakat. Bersama-sama menciptakan inovasi yang relevan dan tepat guna bagi pembangunan daerah,’’ ungkapnya. (rls)