Mahasiswa Diminta Perkuat Jejaring Internasional
BERI PESAN: Plt. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A. memberikan pesan kepada mahasiswa peserta kegiatan uji publik penyusunan pemira.-FOTO HUMAS UNILA -
DPM-KBM Unila Gelar Uji Publik Penyusunan Aturan Pemira
BANDARLAMPUNG – Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) peserta kegiatan uji publik penyusunan aturan pemilihan raya (pemira) diminta memperkuat jejaring internasional. Hal ini diungkapkan Plt. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A. di Lt. IV Rektorat, Jumat (25/10).
Kegiatan uji publik penyusunan aturan pemira ini digagas Dewan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa (DPM-KBM) Unila. Kegiatan ini juga dihadiri wakil dekan bidang kemahasiswaan dan alumni dari seluruh fakultas di Unila, perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) universitas, unit kegiatan mahasiswa (UKM), dan DPM tingkat fakultas.
Ayi Ahadiat mencontohkan kerja sama rutin yang dilakukan Unila dalam forum Uninet. Yakni perguruan tinggi di Malaysia dan Thailand dalam kerangka kerja sama segitiga Indonesia-Malaysia-Thailand. "Ini adalah upaya mengoptimalkan peran perguruan tinggi di level masing-masing dan Unila pun terus berupaya melakukan hal serupa untuk meningkatkan daya saing internasional," jelasnya.
BACA JUGA:69 Calon Pejabat Pemprov Lampung Selesai Dilatih
Terkait kegiatan ini, Ayi Ahadiat menekankan pentingnya substansi yang detail dan sesuai dengan hukum dalam penyusunan setiap pasal aturan pemira.
’’Penyusunan aturan ini harus mencerminkan pokok-pokok yang mendasari keberadaan struktur eksekutif dan legislatif mahasiswa, seperti BEM, DPM, serta organisasi kemahasiswaan lainnya. Hal ini harus disusun dengan rasionalisasi yang jelas agar urgensi keberadaan organisasi-organisasi ini dapat diakui. Khususnya dalam kontribusi bagi bangsa Indonesia," jelas Ayi Ahadiat.
Ayi Ahadiat berharap melalui keberadaan DPM, BEM, dan UKM di Unila, karakter mahasiswa dapat terbentuk dengan lebih berkualitas sehingga setelah lulus siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Ayi Ahadiat mengutip riset luar negeri yang memprediksi Indonesia akan menjadi salah satu dari empat negara berpengaruh di dunia. "Salah satu jalannya adalah dengan mempersiapkan mahasiswa menjalani proses demokrasi sejak dini. Ini adalah bagian dari doa kita bersama untuk kemajuan bangsa," ungkapnya.
Ayi Ahadiat menambahkan, Unila dengan reputasinya di kancah nasional sangat diperhitungkan. ’’Bahkan dalam bidang politik. Sebagai contoh, alumni Unila dan pemuda asal Lampung yang telah berkiprah di level nasional,’’ katanya.
Ayi Ahadiat mengimbau mahasiswa Unila untuk terus memupuk kapasitas dan kapabilitas agar dapat diakui sebagai lulusan berkualitas yang mampu bersaing dengan lulusan perguruan tinggi ternama lainnya. (rls)