Bentuk Karakter Anak Tangguh dan Berbudi Pekerti dengan Pendekatan Adventure Parenting

ADVENTURE: Kegiatan Taro Rangers Camp yang mengunakan pendekatan adventure parenting untuk mengembangkan karakter tangguh dan berbudi pekerti.--FOTO ISTIMEWA

ORANG tua memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak yang tangguh, kreatif, hingga berbudi pekerti. Namun, ketika ingin membantu membentuk karakter anak, orang tua pun perlu menggunakan pendekatan atau pola asuh yang tepat sesuai dengan usianya. Seperti pendekatan adventure parenting yang cocok untuk membantu membentuk karakter anak pada usia 6 hingga 12 tahun.
 
Secara umum, adventure parenting sendiri memiliki pemahaman mengajak atau mendampingi anak bermain di alam terbuka seperti hiking dan camping, agar mereka bisa mengeksplorasi diri secara berani. Namun, jika dipahami lebih dalam, adventure parenting adalah bagaimana mengubah momen atau kegiatan sederhana sehari-hari walau pun di rumah menjadi petualangan dengan nilai kehidupan.
 
Diungkapkan Damar Wahyu Wijayanti selaku Certified Positive Discipline Parent Educator sekaligus co-Founder goodenoughparents.id,  pada anak rentan usia 6 tahun sampai 12 tahun, umumnya tidak mau mendengarkan apa yang diberitahu orang tua. Mereka cenderung mulai memisahkan diri dari orang tua dan lebih memilih mendengarkan teman-teman ataupun gurunya.
 
Pendekatan dengan perintah yang hanya kalimat, terkadang tidak bisa diterima sang anak. Mereka butuh melihat dan merasakan langsung tentang nilai kehidupan yang akan membentuk karakter kelak. Dengan kata lain, mereka lebih tertarik belajar sesuatu dan bisa mengambil nilai-nilai kehidupan dari apa yang mereka lakukan. 
 
 
“Mereka kadang nggak mau dengarkan, makanya biasanya anak-anak belajar dari pengalaman teman dan guru daripada orang tuanya. Memang tumbuh kembangnya mampu berpikir sendiri, makanya lewat aktivitas anak bisa mengembangkan karakter, berpikir secara abstrak, dan bersosialisasi, karena memang ini yang dibutuhkan saat usianya,” ujar Damar dalam program Taro Rangers Camp di Taman Safari, Bogor, baru-baru ini.
 
Karena itu, pendekatan adventure parenting bisa menjadi cara untuk membantu orang tua bangun karakter dan budi pekerti anak-anak. Kenapa? Karena dengan pendekatan adventure parenting, anak-anak bisa tumbuh dan belajar lewat tantangan yang dihadapi dalam keseharian tanpa merasa digurui. Mengasah keterampilan dan mengendalikan emosi. Orang tua pun ikut tumbuh bersama anak.
 
“Karena itu, penting bagi orang tua untuk menekankan pentingnya mindset petualangan dalam parenting, di mana orang dan anak dapat bersama-sama menghadapi tantangan sehari-hari demi memperkuat bonding antara mereka,” kata Damar.
 
“Pengasuhan anak harus mengubah momen-momen biasa menjadi petualangan cinta dan penemuan yang luar biasa, di mana setiap tantangan menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi, belajar, dan tumbuh bersama,” sambungnya.
 
 
Perlu diketahui, Taro Rangers Camp sendiri merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Aksi Tangguh Taro Rangers. Taro Rangers Camp menjadi semakin berpengaruh pada tumbuh kembang anak karena mampu mempertemukan para peserta yang merupakan anak-anak berusia 8-12 tahun dengan positive discipline coach untuk memastikan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi anak-anak dan keluarga Indonesia.
 
Kegiatan ini dirancang untuk menghubungkan anak-anak dengan alam (outdoor-based training) dengan misi mencari harta karun. Lewat misi mencari harta karun, para Rangers -sebutan peserta yang mengikuti Taro Rangers Camp- akan melewati sejumlah tantangan dalam permainan. Peserta berpetualang mencari harta karun dengan 4 elemen alam yakni air, api, udara, dan tanah. (jpc)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan