Tim Dosen Polinela Buat Prototipe Alat Monitoring

PENELITIAN: Prototipe alat monitoring kelembapan media tanam pada polybag. -FOTO IST. -

Kelembapan Media Tanam pada Polybag
BANDARLAMPUNG - Dosen Program Studi Teknologi Rekayasa Elektronika (TRE) Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung (Polinela) telah melakukan penelitian mengenai rancang bangun alat monitoring kelembapan media tanam pada polybag.
Tim peneliti dosen Polinela terdiri atas Ayu Sintianingrum, S.T., M.T. (ketua) serta Iqbal May Aryanto, S.Kom., M.T. dan Tomy Pratama Zuhelmi, S.T., M.T. (anggota). Penelitian ini dibiayai dari dana DIPA Polinela tahun anggaran 2023. 
Ayu Sintianingrum mengatakan bahwa penelitian ini bertujuan mempermudah pemantauan tingkat kelembaban tanah/media tanam pada polybag. ’’Tingkat kelembaban tanah/media tanam dapat diketahui secara langsung agar dapat meminimalisasi kemungkinan terjadinya kerusakan pada hasil budi daya tanaman,’’ katanya.
Kelembaban tanah/media tanam, kata Ayu Sintianingrum, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. ’’Kelembaban tanah/media tanam yang sesuai dibutuhkan oleh tanaman agar tanaman tersebut tidak kering/layu,” ujarnya.
Prototype alat monitoring kelembaban media tanam yang dibangun dalam penelitian ini, kata Ayu Sintianingrum, memiliki beberapa komponen utama.  ’’Terdiri atas mikrokontroler arduino uno, soil moisture sensor, dan LCD yang digunakan sebagai keluaran untuk menampilkan nilai kelembaban tanah/media tanam dalam bentuk persentase. Juga LED sebagai lampu indikator tingkat kelembaban tanah/media tanam. Soil moisture sensor digunakan untuk mendeteksi tingkat kelembaban tanah/media tanam. Hasil pendeteksian dari sensor akan ditampilkan melalui LCD,” ungkapnya.
Ayu Sintianingrum juga menginformasikan bahwa LED digunakan sebagai lampu indikator tingkat kelembaban tanah/media tanam pada polybag. ’’LCD yang terpasang pada prototype alat yang dibuat akan menampilkan persentase tingkat kelembaban media tanam dan status kelembaban media tanam yang diukur. Yakni status kering, lembab, dan basah,” katanya.
Selain itu, kata Ayu Sintianingrum, prototype alat yang dibangun juga dilengkapi dengan tiga LED yang dapat digunakan sebagai indikator lampu. ’’LED warna merah akan menyala ketika media kering, LED warna kuning akan menyala ketika media lembab, dan LED warna hijau akan menyala ketika media basah,’’ ujarnya.
Ayu Sintianingrum menjelaskan, prototype alat dalam penelitian ini menggunakan suplai daya baterai yang dapat diisi ulang dan dilengkapi dengan saklar on/off untuk mengoperasikannya.  ’’Melalui prototype alat yang dibangun dalam penelitian ini maka akan dapat diketahui nilai kelembaban tanah/media tanam pada polybag,’’ ungkapnya.
Selain itu, kata Ayu Sintianingrum, pendeteksian dari alat ini dapat digunakan sebagai tanda apabila kelembaban tanah/media tanam pada polybag tersebut terlalu kering. (gie/c1/ful)

Tag
Share