RAHMAT MIRZANI

Unila Kukuhkan Dua Pasutri Guru Besar

USAI PENGUKUHAN: Dua pasutri yang dikukuhkan menjadi guru besar Unila foto bersama Rektor Unila Prof. Dr. Lusmeilia Afriani (ketiga dari kanan) dan Ketua Senat Prof. Dr. Herpratiwi di GSG kampus setempat, Rabu (22/11).-FOTO SYAIFUL MAHRUM/RADAR LAMPUNG -

BANDARLAMPUNG - Universitas Lampung (Unila) kembali mengukuhkan empat guru besar di gedung serbaguna (GSG) kampus setempat, Rabu (22/11). Menariknya, keempat guru besar tersebut merupakan dua pasangan suami-istri (pasutri).

Pertama, pasutri Prof. Dr. Noverman Duadji, M.Si. dan Prof. Dr. Novita Tresiana, S.Sos., M.Si. Kedua, pasutri Prof. Dr. Muhammad Sarkowi, S.Si., M.Si. dan Prof. Dr. Sri Hidayati, S.T.P., M.P.

Prof. Dr. Noverman Duadji, M.Si. dikukuhkan sebagai Gubes Bidang Ilmu Kebijakan Publik FISIP dan Prof. Dr. Novita Tresiana, S.Sos., M.Si. Gubes Bidang Ilmu Administrasi Pembangunan FISIP Unila. Sedangkan, Prof. Dr. Muhammad Sarkowi, S.Si., M.Si. Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Geofisika FP Unila dan Prof. Dr. Sri Hidayati, S.T.P., M.P. Guru Besar Bidang Ilmu Teknologi Hasil Perkebunan FP Unila.

Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., ASEAN.Eng. pun menyatakan pengukuhan guru besarnya kali ini sangat istimewa karena merupakan pasangan suami-istri. ’’Ini juga capaian luar biasa karena Unila sudah memiliki 119 guru besar. Saya ucapkan selamat!” kata Lusmeilia dalam sambutannya. 

Lebih lanjut, Lusmeilia berharap dengan pengukuhan guru besar ini menginspirasi para akademisi lain untuk segera menjadi guru besar. ‘’Banyaknya lektor kepala yang kita miliki artinya punya potensi untuk menambah guru besar dalam jumlah cukup besar. Tentu dengan kemauan yang keras, semua dosen pasti mampu mencapai jabatan guru besar ini. Capaian guru besar ini bukan saja merupakan capaian pribadi sebagai seorang dosen, namun juga menjadi capaian universitas,” katanya.

Dengan dikukuhkannya empat guru besar baru ini, menurutnya Unila memiliki tambahan SDM yang secara kapasitas sudah sangat teruji keilmuannya. ‘’Hal ini tentunya akan membuat keberadaan Unila semakin diakui masyarakat luas. Sebab, jabatan guru besar menunjukkan pengakuan akan kompetensi di bidang akademik. Semakin banyak guru besar yang dikukuhkan menunjukkan bahwa semakin banyak pakar yang kita miliki. Ini tentunya akan berdampak pada penilaian terhadap Unila yang sekarang sudah terakreditasi Unggul,” ujarnya. 

Bertambahnya SDM ini, imbuhnya, juga diharapkan mampu mendorong mimpi yang sedang dirancang Unila yakni masuk pada jajaran 100 kampus terbaik di Asia dan masuk sebagai 369 World Class University (WCU). 

’’Bukan sekadar untuk sebuah kebanggaan. Lebih penting dari itu, Unila menjadi lembaga yang bisa menyiapkan calon-calon generasi mendatang yang siap berkompetisi dengan lulusan dari perguruan tinggi lain,” ungkapnya.

Dalam pelantikan empat guru besar tersebut tampak hadir juga dua mantan rektor, yakni Prof. Dr. Ir. Muhajir Utomo, M.Sc. dan Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S. Selain Ketua Umum DPP Granat Prof. Dr. K.R.H. Henry Yosodiningrat, S.H., M.H.

Prof. Muhajir Utomo menyatakan dengan jumlah 119 guru besar Unila merupakan capaian yang luar biasa. ’’Ini capaian luar biasa hebat. Guru besar merupakan puncak karir seorang dosen,” katanya.

Menjadi guru besar, kata Prof. Muhajir, bukan hanya membanggakan secara pribadi seorang dosen. “Namun juga membanggakan institusi, khususnya Unila. Itu akan mendongkrak akreditasi. Dengan tambahan empat guru besar ini, Insya Allah Unila semakin berjaya,” ujarnya.

Prof. Muhajir juga berharap para guru besar bisa menjaga integritas. “Harapan saya nilai-nilai kegurubesaran dan integritas tetap dijaga. Juga ditularkan kepada dosen-dosen lainnya agar bisa juga menjadi guru besar,” ungkapnya.

Ditanya terkait target Unila untuk menjadi world class university, Prof. Muhajir menyatakan bukan hanya jumlah guru besarnya yang terus ditingkatkan. ‘’Tetapi terus meningkatkan publikasi dan paten guru besar tersebut. Juga membangun hubungan internasional. Bukan hanya berhenti di sini. Tapi terus membangun relationship dengan universitas-universitas berkelas dunia. Insya Allah Unila bisa menjadi WCU,” tutupnya. (sya/c1/rim)

Tag
Share