RAHMAT MIRZANI

The ASEAN FAW Action Plan dan BRIN Garap Film Dokumenter Petani Organik Pringsewu

DIFILMKAN: The ASEAN FAW Action Plan dan BRIN akan membuat film dokumenter petani organik Pringsewu.--FOTO ISTIMEWA

 

PRINGSEWU - Perjalanan Petani Pringsewu dan Peran Gender dalam Pengembangan Pertanian Padi Organik di Pringsewu, Lampung (Pringsewu's Farmers Journey and the Role of Gender in Producing Organic Rice Farming in Pringsewu, Lampung) akan diangkat menjadi film dokumenter. Film ini kolaborasi The ASEAN FAW Action Plan dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

’’Film dokumenter ini akan mengambil lokasi syuting di Kelurahan Pajaresuk, Kecamatan Pringsewu," kata Ketua Kadin Pringsewu Dodi Bahar Fathory, S.T. 

Menurut Dodi, dalam pelaksanaannya dengan mewawancarai beberapa petani organik dengan teknologi BBM atau budi daya berbasis mikroba dan petani yang sebelumnya menggunakan pupuk kimia yang beralih ke jenis organik. ’’Budi daya padi secara organik dengan teknologi BBM ini tanpa aplikasi pupuk kimia, tanpa pestisida kimia, dan tanpa herbisida kimia sama sekali. Dengan produktivitas yang setara bahkan lebih tinggi berbanding pupuk kimia,’’ katanya.

Teknologi BBM ini, kata Dodi, mampu memperbaiki tanah secara cepat dan permanen. "Diketahui bahwa salah satu petani di Kelurahan Pajaresuk yang bernama Bapak Busroni telah menggunakan teknologi BBM selama lebih dari 10 tahun dan saat ini tanpa menggunakan pupuk sama sekali," ujarnya.  

Dodi mengatakan, Pringsewu harus dapat melahirkan ciri khas wilayahnya sehingga menjadi ikon yang melegenda. "Misalnya, karena wilayah ini adalah wilayah pertanian. Dunia pertanian harus didorong menjadi brand Kabupaten Pringsewu. Di antaranya adalah aneka ragam pertanian organik atau ARPO. Salah satunya adalah padi atau beras organik. Di samping produk organik lainnya, mulai dari sayur mayur hingga ternak organik," ungkapnya.

Hal ini, kata Dodi, akan menjadi contoh bagi daerah lainnya sehingga industri organik akan ikut terangkat mulai dari packing produk, kegiatan promosi, berkembangnya organic mart, dan beragam industri lainnya juga akan terdongkrak. 

Selain itu, kata Dodi, wisata agri organik juga akan menjadi bagian yang juga ikut terangkat. ’’Hotel, kafe, dan kedai akan menyajikan produk organik yang sehat. Kemudian SMK Pertanian juga akan tumbuh dan berkembang. Bahkan bukan tidak mungkin kelak akan ada Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Organik (STIPO)," katanya.

Terkait hal ini, Pj. Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan sangat mendukung penggunaan teknologi BBM dalam bidang pertanian di Kabupaten Pringsewu. ’’Salah satu bentuk pengembangannya adalah dengan kegiatan pembuatan film dokumenter mengenai pengembangan pertanian padi organik di Kabupaten Pringsewu oleh The ASEAN FAW Action Plan dan BRIN,’’ katanya. 

Adapun dari BRIN yang hadir pada kesempatan itu adalah Dr. Danarsi Diptaningsari, S.P., M.Si., Dr. Nandari Dyah Suretno, S.Pt., M.Si., dan Zahara, S.P., M.Si. Kemudian peneliti Teknologi Budidaya Berbasis Mikroba/BBM, yaitu Khairullah dan Situ Ghalika P.S., serta Project Manager ASEAN FAW Action Plan Zahtamal, M.Sc. dan Ketua Kadin sekaligus Ketua Komite Business Development Centre (BDC) Pringsewu Dodi Bahar Fathory, S.T. (*)

 

Tag
Share