Konsumsi Garam Berlebih Bisa Picu 8 Masalah Kesehatan
Mengkonsumsi garam berlebih dapat memicu beragam masalah kesehatan.-Foto Pixabay-
BANDAR LAMPUNG, RADAR LAMPUNG - Garam memiliki sejumlah manfaat penting bagi tubuh. Di antaranya menjaga keseimbangan elektrolit, mengatur tekanan darah, dan mendukung kontraksi otot. Tanpa garam, makanan juga akan terasa hambar.
Namun, konsumsi garam harus sesuai dengan anjuran. Yaitu tidak lebih dari 2.000 mg natrium atau sekitar satu sendok teh per hari. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI merekomendasikan batas ini untuk mencegah dampak buruk bagi kesehatan.
Garam dapur yang sering dikonsumsi mengandung dua komponen penting yaitu natrium dan klorida. Natrium berguna untuk menjaga fungsi tubuh, keseimbangan cairan, serta membantu kerja saraf dan otot. Sedangkan klorida membantu tubuh dalam proses pencernaan makanan.
Meskipun tubuh membutuhkan garam dalam jumlah minimal, konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan risiko hipertensi, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.
Berikut risiko kesehatan akibat konsumsi garam berlebihan.
1. Penyakit jantung
Terlalu banyak mengonsumsi garam dapat meningkatkan risiko hipertensi dan strok, yang pada gilirannya memicu penyakit jantung. Pada beberapa orang, konsumsi garam berlebih menyebabkan retensi cairan (edema) dan peningkatan tekanan darah.
Hal ini membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, yang dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan otot jantung.
2. Demensia vaskular
Asupan garam yang tinggi tidak hanya memicu strok, tetapi juga dapat menyebabkan demensia vaskular. Kondisi ini ditandai dengan penurunan fungsi otak yang memengaruhi ingatan, pemikiran, bahasa, dan perilaku akibat tersumbatnya pembuluh darah di otak. Orang yang terkena strok berisiko tinggi mengalami demensia vaskular.
3. Gangguan fungsi ginjal
Ginjal menyaring protein dalam darah sebelum diekskresikan melalui urine. Konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan pembuangan protein dan menyebabkan penurunan fungsi ginjal.