RAHMAT MIRZANI

BPJS Tunggu Jawaban Resmi Klinik Polresta Bandarlampung

BANDARLAMPUNG – Menindaklanjuti fasilitas kesehatan (faskes) Klinik Polresta Bandarlampung diduga menginput riwayat berobat fiktif, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan langsung melakukan koordinasi dengan bagian yang berhubungan dengan faskes tersebut. 

Hal itu disampaikan Kabag SDM Umum dan Komunikasi BPJS Kesehatan cabang Bandarlampung Dodi Sumardi. Menurutnya pada koordinasi dimaksud, pihaknya menghubungi Klinik Polresta Bandarlampung untuk kemudian memberikan surat jawaban secara resmi. ’’Pihak klinik lagi membuat jawaban ke kami dulu nanti,” katanya, Senin (20/11). 

Dodi menjelaskan jika Klinik Polresta Bandarlampung akan terlebih dahulu melakukan penelusuran serta membuat kronologi terkait penginputan data dan mencari tahu petugas yang piket pada tanggal-tanggal tersebut. ’’Mereka akan menelusuri dahulu kejadiannya. Jadi, kita tunggu hasil itu. Begitu dari klinik apa jawabannya, kita akan bersurat,” ucapnya. 

Barulah kemudian, pihaknya melakukan konfirmasi sesuai perjanjian kerja sama (PKS) dalam penginputan riwayat tersebut.  “Nanti apakah memang ada kesalahan atau tidak,” terangnya. 

Dodi juga mengatakan bahwa pihaknya kemudian akan menghubungi peserta BPJS tersebut.  Menurutnya bahwa kasus serupa biasanya terjadi karena salah peng-input-an data. “Pasien mana yang datang berobat, yang di-input pasien yang mana,” lanjutnya. 

Jika itu yang terjadi, Dodi menjelaskan bahwa baik BPJS maupun faskes atau rumah sakit tidak mengalami kerugian. Faskes dalam hal tersebut tidak melakukan klaim terhadap pelayanan.  Karena memang selalu dibayarkan setiap awal bulan oleh BPJS Kesehatan ke setiap faskes yang ada.  “Jadi sakit tidak sakit, pakai tidak pakai, kita BPJS bayarkan sejumlah yang telah terhitung,” katanya. 

Solusi terbaik yang dapat dilakukan (jika pasien mana yang datang berobat, yang diinput pasien yang mana, Red), kata Dodi, dengan menghapus riwayat berobat yang telah tercatat itu. Namun begitu, pihaknya masih menunggu hasil penelusuran yang akan dilaporkan faskes melalui surat resmi kepada BPJS.

Diberitakan sebelumnya, diduga ada faskes yang menginput riwayat berobat pasien BPJS fiktif. Ini setelah seorang peserta BPJS di Bandarlampung bernama Aulia Yesella Sefrian dibuat terkejut dengan riwayat pengobatan yang didapatinya. 

Dalam kurun waktu satu tahun sepanjang 2023, wanita ini tercatat ada 4 kali riwayat pengobatan ke Fasilitas Kesehatan (Faskes) Klinik Polresta Bandarlampung. Yaitu pada tanggal 30 Januari 2023 dengan keluhan gastro-oesophageal reflux disease. Lalu pada 1 Februari 2023 dengan keluhan low vision, both eyes, tanggal 20 Juli 2023 dengan keluhan gastro-oesophageal reflux disease, dan tanggal 9 Agustus 2023 dengan keluhan yang sama yakni gastro-oesophageal reflux disease.

Dalam riwayat yang dilihat pada aplikasi JKN-Mobile tersebut, keempatnya dilakukan di Klinik Polresta Bandarlampung. Padahal, Aulia selama 2023 merasa sama sekali tidak pernah berkunjung ke Klinik Polresta Bandarlampung untuk berobat. 

Hal itu diungkapkannya kepada Radar Lampung. ’’Saya kaget aja, kok tiba-tiba ada riwayat saya berobat ke sana (Klinik Polresta Bandarlampung, Red),” katanya beberapa waktu lalu. 

Aulia sendiri mengaku merasa dirugikan dengan adanya riwayat yang menurutnya fiktif tersebut. Sebab, ia khawatir keluhan penyakit yang tertera pada riwayat berobat tersebut dapat memengaruhi riwayat penyakitnya ke depan. ’’Karena history penyakit, khawatirnya jika melakukan perawatan berikutnya terdiagnosis penyakit yang tidak dialami,” ungkapnya. 

Meski mengaku tak begitu mengerti dengan istilah kedokteran yang tertera, Aulia memastikan belum pernah melakukan pengobatan dengan riwayat keluhan tersebut. ’’Saya kan nggak ngerti bahasa kedokteran gitu,” ucapnya. 

Aulia menjelaskan bahwa dirinya kali terakhir melakukan pengobatan pada 2022 lalu dengan keluhan THT (telinga hidung tenggorokan). Saat itu dengan menggunakan kartu BPJS yang dimilikinya mendatangi Klinik Polresta Bandarlampung yang merupakan faskesnya untuk meminta rujukan ke RS Pertamina Bintang Amin. ’’Terakhir berobat THT yang dirujuk ke RS Bintang Amin,” paparnya.

Tag
Share