RAHMAT MIRZANI

2025, Kredit Perbankan Diprediksi Tumbuh 11-13 Persen

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti sebut kredit perbankan dapat tumbuh dalam rentang 11-13 persen pada tahun 2025 mendatang.-Sumber Foto : website bi.go.id.-

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan kredit perbankan dapat tumbuh dalam rentang 11-13 persen pada tahun 2025 mendatang. 

Pertumbuhan kredit ini akan didukung baik dari kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti dalam Rapat Kerja dengan Komite IV DPD RI di Jakarta, pada Senin (2/9) mengatakan, pertumbuhan kredit 2024-2025 diprakirakan akan berada di kisaran 10-12 persen untuk 2022, 11-13 persen untuk 2025.

Kata Destry, proyeksi pertumbuhan kredit akan didukung meningkatnya nilai investasi seiring dengan perekonomian global yang bergerak ke arah positif. 

BACA JUGA:Pemkab Pringsewu Ajak Pegawai Belanja Produk UMKM untuk Dorong Ekonomi Daerah

Sementara di dalam negeri, perekonomian Indonesia pada 2025 akan semakin baik dengan pertumbuhan yang lebih tinggi, inflasi yang rendah, dan nilai tukar yang menguat.

BI memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh 4,7-5,5 persen pada 2024 dan 4,8-5,6 persen pada 2025.

Sedangkan nilai tukar rupiah diperkirakan berada di rentang Rp 15.700 hingga Rp 16.100 per dolar AS pada 2024, dan Rp15.300 sampai dengan Rp 15.700 per dolar AS pada 2025.

Di sisi lain, inflasi diproyeksikan berada di kisaran 1,5-3,5 persen baik pada 2024 maupun 2025.

BACA JUGA:Kalah dari Aceh 6-1, Cabor Futsal Lampung Tersingkir dari PON

Pada kesempatan tersebut Destry menerangkan, terkendalinya inflasi sebagai hasil positif dari konsistensi kebijakan moneter termasuk respons kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar rupiah serta akan terus makin menguatnya sinergi antara BI dengan pemerintah baik di pusat maupun di daerah.

“Dan prospek ekonomi Indonesia ini akan tetap baik dan tentunya akan sangat dibutuhkan untuk mendukung keyakinan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia yang juga tetap tinggi,” tuturnya.(Investor.id/pip)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan