Profil Massimo Luongo, Gelandang Ipswich Town Berdarah Indonesia
Massimo Luongo --
Massimo Luongo kemudian dipinjamkan ke Ipswich Town pada 2012. Sebelumnya, ia sempat berlatih di klub bernama Ascoli, di Italia. Itu adalah tim dari kota kelahiran ayahnya.
Pada Januari 2023, Massimo Luongo kembali ke Ipswich Town setelah diboyong dari Middlesbrough.
Di usianya yang kini menginjak 31 tahun, Massimo Luongo menjadi pemain kunci di lini tengah Ipswich Town.
BACA JUGA:Pengakuan Jay Idzes Setelah Cetak Sejarah Jadi Orang Indonesia Pertama Tampil di Series A Italia
Ia memiliki peran penting dalam keberhasilan klub tersebut meraih tiket promosi ke Liga Inggris 2024/2025.
Kembali ke masa kecilnya, Massimo Luongo adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Ia memiliki kakak perempuan bernama Angela, dan kakak laki-laki bernama Christiano.
Massimo Luongo memiliki darah campuran yang unik. Ayahnya, Mario Luongo, berasal dari Italia. Sedangkan sang bunda, Ira Luongo, adalah perempuan berdarah Bima, NTB.
Waktu mereka bertemu di Australia pada 1980-an, Mario Luongo adalah seorang chef di sebuah restoran di Bondi, Sydney.
Sementara ibunya adalah mahasiswi master ekonomi. Tiga tahun setelah bertemu, mereka menikah.
BACA JUGA:Barcelona Menang 2-1 Atas Rayo Vallecano, Debut Dani Olmo Jadi Penyelamat
"Kakekku adalah Sultan. Leluhurku sudah jadi bangsawan sebelum konsep Republik digunakan di Indonesia," kata Massimo Luongo.
Ya, kakek buyutnya dari pihak ibu adalah Sultan Ambela Abil Khair Sirajuddin, dari Kesultanan Bima dan Dompu.
Meski memiliki darah Indonesia, ternyata Massimo Luongo lebih memilih timnas Australia, negara tempat ia lahir dan dibesarkan.
Hingga kini, Massimo Luongo mencatatkan 46 caps dan mencetak enam gol untuk timnas Australia.(*)