M. Firsada Buka Pelatihan Kader Madya Taruna Melati III PW IPM
DIBUKA: Pj. Bupati Tubaba M. Firsada saat membuka Pelatihan Kader Madya Taruna Melati III PW IPM-Foto IST -
PANARAGAN - Penjabat (Pj) Bupati Tulangbawang Barat (Tubaba) M.Firsada membuka Pelatihan Kader Madya Taruna Melati III PW Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Provinsi Lampung di Sesat Agung Bumi Gayo, Kompleks Islamic Center, Rabu 28 Agustus 2024.
Menurut M. Firsada, Pelatihan Kader Madya tersebut memiliki makna yang sangat penting, terutama dalam konteks pembangunan sumber daya manusia yang unggul.
"Dalam era yang penuh tantangan ini, kita memerlukan kader-kader yang tidak hanya mengetahui teori, tetapi juga mampu meng-aplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pelatihan ini, saya berharap para kader dapat menggali potensi diri, memperluas wawasan, dan menerapkan nilai-nilai Muhammadiyah dalam berbagai aspek kehidupan,"ujarnya.
IPM memiliki peran yang strategis dalam membentuk karakter dan kepribadian para pemuda.
Kader yang terlatih akan menjadi agen perubahan, mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.
"Sebagaimana kita ketahui, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini antara lain, kita ingin mendorong terjadinya transformasi kesadaran kritis dalam pemahaman serta pengamalan nilai-nilai Islam di kehidupan sehari-hari, baik dalam tataran pribadi maupun bermasyarakat. Nilai-nilai Islam yang kita anut bukan hanya untuk dipahami, tetapi juga harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Kader Madya diharapkan mampu menjadi teladan yang menginspirasi di tengah masyarakat,"tambahnya.
Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mendorong proses kesadaran kritis dalam membaca dan memahami realitas kehidupan sosial.
Setiap kader diharapkan dapat berpikir kritis dan kreatif, serta menjadi agen perubahan yang mampu menjawab tantangan zaman.
"Selanjutnya, kita semua berharap bahwa kader lulusan Pelatihan Kader Madya Taruna Melati III kali ini mampu menghadirkan IPM yang inklusif. Kita ingin IPM menjadi wadah yang dapat merangkul semua golongan pelajar, tanpa terkecuali. Kader harus mampu menyatukan berbagai potensi, latar belakang, dan pengalaman agar kita dapat bergerak bersama dalam mencapai tujuan bersama," pungkasnya.
Dikesempatan yang sama, Ketua Pimpinan Pusat IPM Riandy Prawita menjelaskan bahwa tidak semua orang mempunyai simpati dan empati, maka kader-kader IPM harus dibentuk sejak dini, dibentuk semenjak dari SMP maupun SMA dan diarahkan bakatnya.
"Maka saya sampaikan di dalam SPI dan Paradigma yang baru, kita harus berani memasukkan unsur tentang politik. Saya juga belajar bagaimana politik itu didasari untuk kebaikan. Tapi kalau praktek-prakteknya yang salah, maka prakteknya yang harus diperbaiki," katanya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum Pimpinan Wilayah IPM Lampung Firdaus Armansyah, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung Sudarman, anggota Forkopimda Tubaba, dan jajaran pejabat Pemkab Tubaba.(*)