Angka Stunting di Lambar Turun
LAMBAR - Angka bayi penderita stunting di Kabupaten Lampung Barat per Oktober 2023 terus mengalami penurunan. Kini hanya tersisa 588 penderita, tersebar di 15 kecamatan yang ada di kabupaten setempat.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Lambar dr. Widyatmoko Kurniawan mengatakan berdasarkan pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat elektronik (E-PPGBM) terjadi penurunan kasus stunting dibandingkan pada Agustus 2023.
“Jika pada periode bulan Agustus 2023 terdapat 888 kasus mengalami penurunan 300, atau mengalami penurunan 400 penderita stunting dibanding bulan timbang Februari yang mencapai 1.058 kasus,” ungkap Wawan -sapaan Widyatmoko Kurniawan.
Dijelaskan, 588 kasus bayi stunting tersisa, rinciannya Puskesmas Liwa (Kecamatan Balikbukit) hanya 6, dari sasaran 1.525, Puskesmas Buay Nyerupa (Kecamatan Sukau) 52 dari sasaran 1.139, Puskesmas Kenali (Kecamatan Belalau) 19 dari sasaran 925, Sekincau 41 dadi sasaran 1.329.
Kemudian, Srimulyo 93 dari sasaran 1.478, Batubrak 66 dari sasaran 978, Sumber Jaya 42 dari sasaran 1.667, Fajar Bulan (Kecamayan Waytenong) 43 dari sasaran 2.021, Gedungsurian (Kecamatan Gedungsurian) 8 dari sasaran 1.060, Lombok (Kecamatan Lumbok Seminung) 39 dari sasaran 774, Pagar Dewa (Kecamatan Pagar Dewa) 32 dari sasaran 1.143, Batuketulis 20 dari sasaran 1.058, Bandar Negeri Suoh 15 dari sasaran 1.230, Kebun Tebu 88 dari sasaran 1.13, dan Airhitam 25 dari sasaran 961.
“Dari total sasaran bulan timbang Oktober 18.419 bayi, hanya 3,19 persen atau 588 yang ditemukan masih sebagai penderita stunting,” kata Wawan.
Dikatakannya, pendataan stunting dilakukan pihaknya melalui e-EPPGM dan survei Kesehatan Indonesia. Data e-PPGBM itu secara mikro, yaitu dari Posyandu untuk bulan timbang dengan sasaranya untuk intervensi.
“Kami akan terus melakukan upaya-upaya termasuk berkoordinasi dengan staekholder dalam rangka penurunan stunting ini, harapannya kedepan Lampung Barat bisa nol stunting,” pungkasnya. (nop/rnn/c1/abd)