RAHMAT MIRZANI

ASDP Siap Jaga Ketahanan Maritim dan Ekonomi Nasional

Ilustrasi pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).-FOTO ASDP -

JAKARTA - Perusahaan penyeberangan terbesar di dunia, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), hadir memberikan layanan di seluruh penjuru Tanah Air dengan semangat ketahanan maritim dan ekonomi nasional.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan optimalisasi layanan hingga pelosok Tanah Air terus dilakukan dengan melakukan penambahan armada dan peningkatan layanan di pelabuhan. ASDP yang dulu berbentuk perum mulai bertransformasi menjadi perusahaan dengan standar internasional pada 2004 dengan mengubah status menjadi perusahaan BUMN.

Tingginya potensi bisnis penyeberangan menjadi salah satu pendorong manajemen untuk memasukkan rencana penambahan armada dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dalam menopang pengembangan lintasan penyeberangan yang menghubungkan Nusantara. Pengelolaan layanan angkutan penyeberangan oleh BUMN, sebagai bukti hadirnya negara dalam pemenuhan layanan kepentingan umum.

Saat ini, lanjut Shelvy, ASDP telah membuktikan menjadi perusahaan pelayaran penyeberangan terbesar di dunia yang mengoperasikan 225 unit kapal laik laut, melayani lebih dari 314 rute penyeberangan di seluruh Tanah Air. Adapun jumlah armada dan layanan penyeberangan itu naik signifikan setelah melakukan akuisisi perusahaan kapal.

BACA JUGA:Telkomsel Apresiasi dan Perkuat Kolaborasi Bersama 245 Jurnalis dari Berbagai Media di Indonesia

Dengan memiliki sejumlah armada tersebut, ASDP telah mampu mewujudkan slogan We Bridge The Nation atau menjadi jembatan nusantara yang menyatukan Indonesia dari Sabang sampai Merauke, Miangas hingga Rote.

”Semangat ketahanan ekonomi maritim nasional senantiasa kita usung agar masyarakat bisa memperoleh layanan prima dari ASDP. Kami sebagai BUMN ingin terus memastikan negara hadir sebagai pelayan utama penyeberangan di seluruh penjuru Tanah Air,” kata Shelvy Arifin.

Sesuai data perusahaan, sebanyak 70 persen layanan penyeberangan adalah rute perintis yang memperkuat layanan konektivitas hingga wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Adapun 30 persen rute sisanya merupakan komersial yang menopang lintasan perintis agar tetap berjalan dengan baik.

BACA JUGA:Produksi Migas di Luar Negeri Meningkat

Shelvy menegaskan, ASDP tetap berkomitmen menghadirkan layanan penyeberangan prima demi memastikan terpenuhinya kepentingan umum melalui angkutan ferry. ”Kami terus meningkatkan pelayanan dengan menambah kapal agar ASDP selalu mampu menjadi yang terdepan dalam melayani masyarakat,” tutur Shelvy.

Sesuai dengan laporan kinerja semester I/2024, menurut dia, ASDP mencatatkan pencapaian signifikan dengan melayani 5,89 juta penumpang dan 11,42 juta kendaraan, berkat implementasi digitalisasi di 37 pelabuhan seluruh Indonesia yang mempermudah akses dan transaksi layanan penyeberangan.

Digitalisasi berdampak positif pada efisiensi bisnis ASDP. Dengan meningkatnya produksi pengguna jasa, ASDP mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp2,560 triliun pada semester I-2024, meningkat 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba yang dibukukan juga mencapai Rp356 miliar, menunjukkan efektivitas dari berbagai inovasi digital yang diterapkan.

”Sejak 2014, ASDP sudah merencanakan penambahan kapal sesuai dengan perkiraan lonjakan jumlah penumpang dan barang. Rencana ini tertuang dalam RJPP yang juga sudah disetujui Kementerian BUMN, menjadikan kami terus mampu melayani masyarakat dengan layanan terbaik,” papar Shelvy Arifin.

Sesuai dengan data laporan keuangan 10 tahun terakhir, pendapatan dan laba bersih mengalami lonjakan lebih dari dua kali. Pendapatan ASDP melonjak 188 persen dari Rp1,71 triliun pada akhir 2013 menjadi Rp4,93 triliun per Desember 2023. Adapun laba bersih meroket 317 persen dari Rp151 miliar pada akhir 2013 menjadi Rp630 miliar per Desember 2023.

Tag
Share