Dukungan Silang, Ketika Loyalitas Partai Tak Lagi Absolut
--
FENOMENA “dukungan silang” di politik Lampung mengungkapkan tren menarik di mana loyalitas partai tidak lagi menjadi faktor tunggal pemilih menentukan pilihannya.
Survei Litbang RLMG dalam pemilihan gubernur kali ini terungkap ketua partai telah mendapatkan dukungan signifikan dari pemilih dan loyalis dari partai-partai lain, menciptakan aliansi yang tidak terduga.
Contohnya Herman H.N., Ketua DPW Partai NasDem, tidak hanya mengandalkan dukungan dari Partai NasDem dengan persentase 58,95%, tetapi juga berhasil menarik dukungan dari pemilih PAN (55,00%) dan PKS (40,30%).
Ini menunjukkan bagaimana seorang kandidat dapat melampaui batasan partai untuk mendapatkan dukungan yang lebih luas.
BACA JUGA:RMD 34,80%, Herman H.N. 31,50%, Umar Ahmad 14,10%, dan Arinal Djunaidi 11,80%
Fenomena ini juga terlihat pada Ketua DPD Gerindra Lampung Rahmat Mirzani Djausal. Selain dukungan Partai Gerindra, RMD juga meraih dukungan dari pemilih Partai Demokrat (39,02%) dan PKB (30,83%), menunjukkan dinamika koalisi yang melampaui loyalitas partai.
Dukungan silang ini mencerminkan pergeseran dalam pola pemilihan, di mana kriteria seperti kapabilitas dan visi calon lebih diutamakan daripada sekadar afiliasi partai.
Hal ini menandakan bahwa pemilih kini semakin cerdas dan strategis dalam menentukan pilihan mereka, berdasarkan pada kualitas calon dan program yang ditawarkan, bukan hanya pada nama besar partai.
Peta dukungan untuk bakal calon gubernur Lampung menunjukkan bahwa pemilih di provinsi ini memiliki preferensi yang beragam berdasarkan partai politik yang mereka percayai. Semuanya mencerminkan dinamika yang kompleks di panggung politik Lampung.
BACA JUGA:Kasus Penemuan Mayat Dalam Karung di Lampung Timur, Polisi Sudah Periksa 43 Saksi
Herman HN Didukung Pemilih PAN dan PKS
Ketua DPW Partai NasDem Lampung berhasil mengumpulkan dukungan mayoritas dari pemilih Partai NasDem sebesar 58,95%. Ini menunjukkan bahwa Herman telah berhasil membangun citra yang kuat di mata pemilih partainya.
Selain itu, ia juga meraih dukungan signifikan dari pemilih PAN (55,00%) dan PKS (40,30%). Ini menciptakan gambaran karakter kuat Herman yang mencerminkan aliansi strategis antara partai-partai yang ingin membawa pembaruan.