Kecemasan, Strategi dan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris

Novita Nurdiana, S.Pd., M.Pd., Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unila --FOTO ISTIMEWA

Oleh
Novita Nurdiana, S.Pd., M.Pd.
Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unila 
 
BAHASA Inggris menjadi salah satu bahasa internasional yang sering digunakan ketika berkomunikasi dengan orang asing. 
 
Meskipun bukan satu-satunya bahasa internasional, paling banyak digunakan di seluruh dunia adalah bahasa Inggris.
 
Penggunaan bahasa Inggris juga menempati posisi bahasa yang penting di Indonesia. Penggunaan bahasa ini dianggap sebagai “prasyarat” untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. 
 
Kecemasan dan kualitas kemahiran berbahasa seseorang kemampuan berbicara menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kualitas kemahiran seseorang dalam berbicara menyampaikan informasi, ide, dan gagasan secara lisan. 
 
Kecemasan menjadi salah satu masalah utama dalam proses belajar berbicara bahasa Inggris. Perasaan cemas acap kali dirasa ketika pembelajar diminta kalk pertama berbicara.
 
Selain itu, perbendaharaan kata yang terbatas juga menjadi kendala sehingga penting adanya untuk menciptakan suasana belajar yang santai. 
 
Kecemasan dalam penguasaan speaking biasanya muncul karena alasan merasa takut. Takut salah ketika proses belajar berlangsung.
 
Kecemasan dalam berbicara bahasa Inggris bisa diatasi jika teknik pengajaran berbicara dibuat menyenangkan melalui berbagai media dan game. Hal ini akan mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan motivasi belajar berbicara. 
 
Strategi belajar bahasa dan keterampilan berbicara adalah kemampuan mengemukakan pendapat, pikiran, ide, serta perasaan kepada seseorang. Baik kelompok orang secara lisan secara langsung atau tidak langsung (jarak jauh) yang tujuannya agar pembicara dapat menciptakan interaksi sosial yang nyaman dan berkomunikasi dengan baik. 
 
Berbicara menjadi sebuah bentuk tingkah laku sosial (social behavior) yang dipakai dalam komunikasi sosial. 
 
Dalam menguasai keterampilan bahasa Inggris speaking skill bukanlah keterampilan yang mudah. Sebab, keterampilan berbicara membutuhkan praktik yang intensif practice makes perfect. 
 
Semakin terbiasa pembicara berlatih menggunakan bahasa Inggris, semakin fluent (fasih) bicara seseorang. 
 
Dalam pengajaran dan penguasaan bahasa Inggris terdapat empat skills. Di antaranya listening, speaking, reading, dan writing. Keterampilan listening dan reading termasuk keterampilan pasif-reseptif. Sedangkan keterampilan speaking dan reading termasuk dalam keterampilan yang aktif-produktif. 
 
Dalam meningkatkan kompetensi bahasa harus menggunakan strategi belajar. Strategi belajar bahasa membuat pembelajar bahasa semakin mudah menguasai bahasa. 
 
Strategi bahasa dibagi menjadi dua, yakni strategi belajar langsung (direct strategy) dan strategi belajar tidak langsung (indirect strategy).  Strategi langsung terdiri atas strategi memori, strategi kognitif, dan strategi kompensasi. Sedangkan strategi tidak langsung terdiri atas strategi metakognitif, afektif, dan sosial. 
 
Strategi belajar bahasa yang langsung menggunakan bahasa target disebut strategi berbahasa langsung.
Pertama, strategi memori. Strategi memori menjembatani pembelajar bahasa dalam memahami, menyimpan, dan memperoleh pengetahuan baru. 
 
Kedua, strategi kognitif. Strategi ini membantu pembelajar dalam mengendalikan dan mengolah bahasa sasaran. 
 
Ketiga, strategi kompensasi. Strategi kompensasi ini memungkinkan pembelajar menggunakan bahasa sasaran, baik bahasa kedua ataupun bahasa asing, secara komprehensif dan produktif.
 
Strategi-strategi tersebut dapat meningkatkan kemampuan berbicara, khususnya lagi jika ketiga strategi ini diimplementasikan dengan teknik role play, short animation movie, games, speaking in pairs, membentuk komunitas berbicara, dan teknik kemampuan berbicara lainnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan